Upaya Pencegahan Perselingkuhan Dalam Rumah Tangga

selingkuh4.jpg
(pixabay)

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Perselingkuhan banyak terjadi pada anggota keluarga yang kurangnya memiliki komunikasi yang baik, kualitas keagamaan yang kurang, lemahnya dasar cinta, sikap egois dari masing-masing pihak, emosi yang kurang stabil dan tidak mampu mengontrol menyelesaikan masalah maupun penyesuaian diri.

Perselingkuhan dapat menjadi sumber stres yang luar biasa bagi keduanya, kegagalan pasangan untuk dapat memecahkan persoalan yang ada dapat memicu konflik yang berkepanjangan.

Beragam problematika dari perselingkuhan yang berdampak pada perceraian. Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Selingkuh, Upaya pencegahan perselingkuhan dalam rumah tangga, simak ulasannya berikut ini.

 

Perselingkuhan merupakan salah satu penyebab dari adanya perceraian suatu perkawinan.

Upaya penanganan perselingkuhan antara lain:

  1. Berupaya sekuat tenaga menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis
  2. Mengawasi pergaulan suami atau istri
  3. Membangun lingkungan yang kondusif
  4. Meningkatkan kualitas nilai-nilai keagamaan
  5. Harus memiliki landasan cinta yang kokoh
  6. Komunikasi secara transparan
  7. Meningkatkan kekuatan dan ketahanan diri yang dilandasi dengan konsep percaya diri secara matang
  8. Bergaul dengan orang yang positif yang akan memberikan dampak yang baik untuk keduanya
  9. Saling menghormati satu sama lain

Pada saat akad pernikahan, terucap lah janji setia yang diucapkan antara suami dan istri, namun hal tersebut seringkali diabaikan. Seringkali terjadi, suami yang tergoda oleh wanita lain maupun sebaliknya sehingga terjadilah hubungan cinta dalam bentuk perselingkuhan.

Trend perselingkuhan banyak terjadi dalam kehidupan pernikahan, perselingkuhan merupakan salah satu aspek sumber permasalahan, tindakan ini merupakan bentuk penyimpangan anggota keluarga yang dilakukan tanpa sepengetahuan pihak suami atau istri. Perselingkuhan dilakukan di berbagai aspek kehidupan keluarga seperti persahabatan, pekerjaan, hubungan seksual dan berbagai aspek kehidupan lain nya.

Perselingkuhan ditandai dengan perubahan sikap yang nyata dan sering terjadi dalam kasus perselingkuhan adalah kecenderungan untuk merahasiakan sesuatu, berbohong, bertindak defensif, berbuat curang dan perilaku egois demi kesenangan maupun kepentingan sendiri.


Lingkungan pergaulan, status sosial dan pengalaman dapat mengubah seseorang yang terkadang membuat manusia tidak hidup sesuai dengan kodrat dan mengikuti aturan-aturan kehidupan masyarakat yang ada.

Demikian pula dalam kehidupan pernikahan, situasi rumah tangga yang awalnya harmonis dapat berubah menjadi konflik dan pertengkaran ketika suami atau istri melakukan perbuatan perselingkuhan, Kenyataan yang sulit teratasi, peristiwa ini menyakitkan bagi semua pihak, bahkan tidak sedikit rumah tangga berakhir dengan perceraian yang berdampak negatif pada tumbuh kembang dan mental anak.

Periselingkuhan sering dikategorikan sebagai bentuk pertahanan diri yaitu upaya mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kebutuhan. Kebutuhan yang tidak tercapai dalam keluarga akan dicapai pemenuhannya dengan cara berselingkuh.

Cara berselingkuh seolah-olah masalah yang dihadapi akan terselesaikan, sehingga memberikan keseimbangan untuk sementara waktu namun karena cara itu merupakan cara yang salah maka yang terjadi adalah timbulnya masalah baru.

Yang paling mengejutkan adalah perselingkuhan sudah dinilai menjadi hal yang biasa, bukan lagi hal yang tabu di lingkungan bermasyarakat, dengan begitu data perselingkuhan menunjukkan peningkatan.

Beberapa di antaranya pria maupun wanita berselingkuh dengan orang terdekat bahkan dengan PSK. Persentase perselingkuhan meningkat pada kota-kota besar yang ada di Indonesia.

Perselingkuhan banyak ditemui pada semua lapisan masyarakat mulai rakyat biasa, aparat hukum, para eksekutif, dan lembaga legislatif. Mayoritas perselingkuhan umumnya banyak dilakukan oleh kaum pria, hal ini terjadi karena didasari kepentingan mendapatkan kepuasan nafsu birahi, dalam kategori ini selingkuh merupakan salah satu bentuk perzinaan karena mengakibatkan problematika kehidupan rumah tangga dan menjauhkan terwujudnya keluarga harmonis.

Kasus perselingkuhan yang terjadi yaitu akibat dari :

  1. Pelarian emosional dari pasangannya
  2. Ingin merasakan seks dengan orang lain
  3. Marah benci atau dendam pada pasangannya
  4. Dari permasalahan pernikahan
  5. Terdapat kekurangan yang dimiliki oleh pasangan
  6. Tidak ada lagi rasa toleransi maupun cinta dalam pernikahan

Suami atau istri tidak tahu perselingkuhan yang dilakukan pasangannya, untuk mencegah adanya tindakan perselingkuhan maka dari itu pasangan suami istri harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan pasangannya agar diantara pasangan tersebut dapat terjalin komunikasi yang baik sehingga perselingkuhan tidak terjadi.

 

 

Sekian informasi mengenai Selingkuh, Upaya pencegahan perselingkuhan dalam rumah tangga. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.