Realisasi PAD Kuansing Baru 42 Persen, Dinas Pertanian Sumbang 2,26 Persen

uang14.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, TELUK KUANTAN-Sampai dengan akhir Oktober 2021 realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuansing, Riau baru 42 persen. Dimana target PAD Kuansing pada 2021 sebesar Rp 125 miliar dan baru terealisasi hingga akhir Oktober 2021 sebesar Rp 52,576 miliar.


"Untuk bulan November belum masuk semua, jadi belum kita rekap," ujar Kepala Bidang Penerimaan, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kuansing, Aprid Ade kepada Riau Online, Jumat, 4 Desember 2021.

Dari 14 OPD yang ditargetkan bisa menyumbang pendapatan daerah, Dinas Pertanian termasuk paling rendah realisasinya hanya 2,26 persen. Dari Rp 1,148 miliar target yang diberikan, Dinas Pertanian sampai akhir Oktober 2021 baru terealisasi sebesar Rp 197 juta.

Langkah tersebut juga diikuti Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan targetnya terealisasi baru 4,74 persen dari target Rp 350 juta baru terealisasi Rp 16,5 juta.


Kemudian Sekretariat Daerah (Setda) Kuansing dari target Rp 500 juta baru terealisasi Rp 46 juta atau 9,29 persen. Kemudian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dari target Rp 225 juta baru terealisasi sebesar Rp 27 juta atau 12,22 persen.

Sementara Bapenda sendiri dari target Rp 54,776 miliar telah terealisasi Rp 22,746 miliar atau 41,53 persen, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dari target Rp 20,5 miliar terealisasi Rp 6 miliar atau 29,44 persen.

RSUD Teluk Kuantan dari target Rp Rp 26 miliar baru terealisasi Rp 12 miliar atau 45,57 persen. Dinas Kesehatan dari target Rp 13 miliar terealisasi Rp 8,7 miliar atau 63,15 persen.

Kemudian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang target Rp 4,6 miliar baru terealisasi Rp 2,1 miliar atau 45,08 persen.



 

Dinas Perhubungan dari target Rp 1,148 miliar baru terealiasi Rp 197 juta atau 18,80 persen. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan Perindustrian dari target Rp 1,084 miliar terealisasi Rp 342 juta atau 31,61 persen.

Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan dari target Rp 125 miliar terealisasi baru Rp 52 miliar atau 42 persen.