Jadi Klaster Covid-19 Baru, Abdurrab Islamic School Ditutup Sementara

SMP-IT-Adurrab3.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Abdurrab Islamic School menjadi klaster penyebaran Covid-19. Sebanyak 113 orang terkonfirmasi positif usai penelusuran oleh Tim Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Pemeriksaan awal dilakukan tanggal 25 November 2021, di RSD Madani. Hasilnya, sebanyak 54 peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) IT Abdurrab terkonfirmasi positif Covid-19.

Tak cuma di SMA, di komplek sekolah tersebut juga ada Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah dilakukan tracing secara bertahap, total terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 113 orang.

"Ada total 340 orang kontak erat yang diperiksa," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra,
Sabtu 27 November 2021.

Dirinya menyebut, proses penelusuran terhadap kontak erat pasien positif Covid-19 masih berlangsung hingga kini. Dinas Kesehatan pun menyiagakan sejumlah tenaga kesehatan untuk memantau para peserta didik.


"Para pasien awalnya bakal ditempatkan di asrama haji. Namun ada pertimbangan gedung asrama bisa digunakan untuk isolasi bagi pasien," paparnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengatakan, aktivitas di sekolah itu tutup untuk sementara. "Aktivitas belajar mengajar di sekolah itu kita hentikan sementara karena terhadap kasus positif Covid-19," tegasnya.

Kepolisian bersama tim dinas kesehatan sudah melakukan penelusuran terhadap kontak erat pasien. Para peserta didik sudah dipindahkan dari asrama sekolah terpadu ini.

Lebih lanjut Ismardi menjelaskan, adanya penutupan sekolah untuk mempermudah penelusuran terhadap kontak erat kasus. Namun dinas belum berencana menutup aktivitas pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah lainnya.

 

Ia mengingatkan agar kepala sekolah bisa mengikuti SOP protokol kesehatan mencegah Covid-19. Sekolah mesti mengikuti SOP supaya tidak muncul lagi kasus baru di sekolah.

"Kita ingatkan guru dan peserta didik agar tetap ikuti protokol kesehatan secara ketat, jangan sampai muncul klaster sekolah lainnya," pungkasnya.