Proyek IPAL Kembali Makan Korban, Mobil Terperosok hingga Radiatornya Bocor

IPAL-makan-korban.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Pengerjaan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru masih berlanjut. Proses pengerjaan yang memakan waktu lama mengakibatkan rusaknya sejumlah ruas jalan.

 

Satu unit mobil Toyota terperosok di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi. Akibatnya, mobil tersebut mengalami kerusakan di bagian depan dan kebocoran radiator.

 

Berdasarkan kesaksian warga, T Khalil Jaafar, mengatakan bahwa dirinya melihat mobil tersebut pukul 6.30 WIB, Selasa 23 November 2021. Warga juga sempat membantu mendorong mobil tersebut.

 

"Hampir satu jam, akhirnya ibu yang mengendarai mobil datang bersama orang yang membantu menarik mobil. Ada mobil Pajero yang akhirnya menarik mundur. Mereka kemudian mencari bengkel terdekat," jelasnya kepada riauonline.co.id.

 

T Khalil Jaafar menyebut, jalan bekas galian IPAL di kawasan tersebut belum ditimbun atau dipadatkan. Akibatnya, para penguna jalan menjadi terganggu, belum lagi ketika musim hujan mengakibatkan becek.

 

Jalan Dagang menjadi satu areal proyek IPAL yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika). Jalan ini masuk paket SC-1 di area Kecamatan Sukajadi yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2021.

 

Sementara itu, Humas PT Wika, Dodi mengatakan bahwa pihaknya siap bertanggung jawab. Mereka bakal menanggapi jika ada insiden seperti kendaraan terperosok atau kecelakaan pengguna jalan lainnya.


 

"Terkait masalah perbaikan, pada prinsipnya perusahaan siap bertanggung jawab jika seandainya memang kelalaian itu ada di kami," jelasnya saat dihubungi riauonline.co.id.

 

 

Dodi mengatakan bahwa mereka juga sudah memberikan rambu-rambu di sekitar area pengerjaan IPAL. "Terkadang kita juga tidak mengetahui kapan pengguna jalan memaksakan diri untuk menerobos. Mereka tetap melalui jalan yang sudah ada rambu-rambu, khirnya terpuruk," paparnya.

 

Ia pun meminta pengertian dari masyarakat atas proses pengerjaan proyek. Menurutnya, cuaca penghujan menjadi satu kendala. Mereka membutuhkan waktu untuk proses tanah menjadi kering.

 

"Atas nama direksi, kita memohon maaf kepada masyarakat Kota Pekanbaru. Khususnya masyarakat yang ada di Sukajadi. Kami tetap serius untuk menyelesaikan proyek ini. Karena percepatan yang kami lakukan hari ini tentu membuat pengendara sedikit memutar jalan," terangnya.

 

Pantauan riauonline.co.id, kondisi jalan rusak akibat galian IPAL ada di Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Semangka, Jalan Mangga, Jalan Durian dan sejumlah ruas jalan lainnya di Kecamatan Sukajadi. 

 

Untuk diketahui, proyek IPAL di Kota Pekanbaru dikerjakan oleh dua kontraktor. Keduanya yakni PT Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya (HK). Khusus area selatan masuk ke paket SC1 dikerjakan Wika-Karaga KSO dan SC2 dikerjakan oleh PT HK-Rosa KSO.

 

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Provinsi Riau, Yenni Mulyadi mengatakan pengerjaan rampung pada akhir 2021 ini. Pengerjaan ditargetkan selesai untuk area Selatan proyek yang meliputi Kecamatan Sukajadi dan Kota Pekanbaru.

 

Menurutnya, proyek tersebut memang ditargetkan rampung pada tahun 2020. Namun, kata Yenni, karena adanya relaksasi anggaran maka ditambah waktu pengerjaan proyek hingga 2021.

 

Dirinya tidak menampik ada sejumlah kendala di lapangan dalam masa pengerjaan. Penggalian tanah bersinggungan dengan jalur pipa gas. Kemudian terbatasnya ruang gerak alat berat karena utilitas udara atau jaringan kabel yang terjangkau tinggi alat berat.

 

"Kendala lain seperti pencahnya pipa PDAM yang memang sudah berusia 40 tahun. Itu karena getaran saat pemasangan pit. Tetapi kita sudah kordinasikan dengan pihak terkait," terangnya.

 

Pihaknya menggesa penyedia jasa tetap melakukan Kordinasi. Proyek harus cepat selesai menjelang 2022. Secara bertahap pengerjaan dirampungkan meski kendala di jalan kota yang padat.