Wakil Rektor UNRI Sedih: Ilmu Tinggi Tidak Menjamin, yang Guna itu Akhlak

melaprr.jpg
(DEFRI/ RIAUONLINE)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Wakil Rektor (WR) II Universitas Riau (UNRI), Sujianto mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Hubungan Internasional (HI) FISIP UNRI tidak hanya mencoreng nama perorangan saja.

 

Sujianto berujar, pihaknya telah mendengar dan membaca terkait dengan kasus ini di media sosial. Secara hati nurani, dirinya merasa sedih. 

 

"Karena kami susah menaikkan nama UNRI, tapi kasus ini malah mencoreng nama baik kita. Minggu lalu kami baru saja rapat untuk membentuk satgas antipelecehan. Tapi beberapa waktu lalu, kami seperti terkena petir di siang hari karena kasus ini," katanya.

 

 

 

Menurut Sujianto, kasus pelecehan seksual ini sagat memalukan. Tidak hanya menjadi bahan omongan secara regional, bahkan sampai tingkat nasional.

 

"Ini bukan lagi masalah sederhana. Ini masalah moral. Etika kita jatuh. Enggak ada gunanya kita lagi. Ilmu tinggi tidak menjamin, yang guna itu akhlak," ujarnya.



 

Untuk itu, melalui rapat maraton, pihaknya membentuk tim independen untuk mencari fakta.

 

 

 

 

"Kami minta tim sesegera mungkin mengungkap fakta, karena ini bukan cuma mencoreng personal. Kalau personal enggak apa-apa, tapi ini lembaganya yang terkena imbas. Kalau semakin lama, semakin jelek kampus kita," jelanya.

 

Tidak hanya itu, Sujianto menjamin keselamatan korban secara akademik dan tidak akan ada yang melakukan intimidasi serta kriminalisasi.

 

"Kami menjamin keselamatan korban," pungkasnya.