Syamsuar Ajak Petani di Riau "Nginap" di Kuansing, Curi Ilmu Berdagang Karet

Syamsuar169.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAUONLINE, TELUK KUANTAN- Tingginya harga karet di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau bakal menjadi percontohan bagi petani karet di Provinsi Riau.

Gubernur Riau H Syamsuar bakal membawa petani karet di kabupaten/kota di Riau untuk berkunjung ke Kabupaten Kuansing belajar bagaimana cara harga karet bisa semahal di Kuansing.

"Lelang karet di Kuansing ini akan jadi percontohan bagi petani karet di Provinsi Riau, bagaimana harga karet di daerah mereka bisa mahal sama dengan di Kuansing," ujar Gubri Syamsuar saat acara syukuran panen raya padi Intensifikasi atau IP 200, di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Benai, Rabu, 13 Oktober 2021.

Disampaikan Gubri, sebenarnya waktu kunjungan pak Presiden beberapa waktu lalu, beliau ingin sekali berkunjung menemui petani karet di Kabupaten Kuansing. Apalagi di Kuansing sudah memiliki produksi hilir karet.

"Pak Presiden sebenarnya waktu kunjungan kemarin itu ingin ke Kuansing, ternyata Istana ikut memonitor harga karet di Kuansing," kata Gubri.

Tentunya ini tidak terlepas dari peran Pemda Kuansing melalui Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi). Selama ini Apkarkusi sudah membuat petani karet di Kabupaten Kuansing menjadi sejahtera.

"Waktu saya berkunjung ke Meranti saya minta petani karet disana untuk bisa belajar ke Kuansing. Di Meranti harga karet berkisar Rp 8-9 ribu perkilo, kalau di Kuansing harga tertinggi pernah mencapai Rp 13 ribu perkilogram," katanya.

 

 



 

Data Dinas Pertanian melalui Bidang Perkebunan Distan Kuansing hasil lelang minggu ini harga karet mencapai Rp 12,289 perkilogram dengan total produksi mencapai 80,693 ton.

"Sekarang sudah ada 54 kelembagaan yang tersebar di 7 kecamatan. Lelang di Apkarkusi ini kita gelar tiap minggu," kata Kabid Perkebunan Distan Kuansing, Raja Rafli melalui keterangan tertulis, Jumat, 15 Oktober 2021.