RIAUONLINE, PEKANBARU-Selain bikin pedagang mengalami penurunan omset, pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) juga kerap memakan korban.
Warga sekitar Eka Dori mengatakan pengerjaan IPAL yang tak kunjung kelar membuat kondisi jalan menjadi becek di saat hujan dan berdebu saat panas terik.
Akibatnya debu beterbangan di sekitar lokasi sehingga membuat warga dan para pedagang kuran nyaman. Kondisi berbeda terjadi saat hujan turun. Genangan air bikin jalan becek akibat tidak ratanya jalan karena proyek IPAL.
"Jalan jadi berlubang dan saat hujan tutun menjadi tergenang," kata pedagang rujak ini.
Genangan air yang menutup lubang di jalan katanya kerap membuat pengguna jalan khususnya pemotor terjatuh akibat licinya jalan.
"Tak jarang banyak pengendara yang terjatuh dari kendaraan akibat menghindari lubang," katanya.
Selain membahayakan pengguna jalan, rusaknya jalan karena IPAL juga membuat omzet para pedagang menurun.
Senada, pedagang ayam geprek di Jalan Cempaka, Erita mengatakan, dirinya mengeluhkan pengerjaan proyek IPAL yang tak kunjung selesai.
Akibat pengerjaan proyek IPAL tersebut, tak jarang ada pengendara yang terjatuh dari sepeda motor, sedangkan kendaraan roda empat terpaksa harus memutar kendaraannya karena tidak bisa melinatas di Jalan Cempaka.
“Banyak pelanggan yang susah mau ke sini, terpaksa mereka harus memutar lagi untuk bisa ke sini, lebih jauh,” ujarnya, Kamis, 7 Oktober 2021.
Ia menambahkan, selama lebih kurang dua bulan pengerjaan proyek pengolahan air limbah ini, dirinya mengalami penurunan omzet mencapai 30 persen.
“Sudah lebih kurang dua bulan pengerjaannya, kalau penurunan omzet pasti ada, sekitar 30 persen,” ucap Erita.