Demi Psikis Anak, Menteri Nadiem Dorong Belajar Tatap Muka Terbatas

Nadiem-Makarim2.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar mengatakan, memburuknya kesehatan psikis anak-anak Indonesia akan semakin besar jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus berlangsung.

 

"Banyak anak-anak kita yang kesepian dan trauma dengan situasi ini. Begitu juga dengan orang tuanya,” katanya dari hasil pantauan RIAUONLINE.CO.ID di website resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Jum'at, 1 Oktober 2021.

 

 

Nadiem berujar, pemerintah terus mendorong terselenggaranya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Tentu saja dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan strategi pengendalian Covid-19 di sekolah.

 

Terkait PTM Terbatas ini sendiri, Nadiem juga mengatakan, sekolah wajib memahami dan menaati panduan PTM Terbatas.

 



Panduan ini sendiri tertuang dalam Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019.

 

 

 

“Kita harus terus waspada akan penyebaran Covid-19.  Memastikan protokol kesehatan tetap terjaga. Namun, kita juga harus memerhatikan dampak permanen PJJ yang mengkhawatirkan. Kebutuhan PTM sangat besar dan ini harus dimengerti. Sebanyak 80-85 persen murid-murid ingin kembali ke sekolah dan belajar tatap muka,” pungkasnya.