Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, turut hadiri mendampingi Presiden RI H. Joko Widodo di Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
(istimewa)
RIAU ONLINE, BENGKALIS - Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, turut hadiri mendampingi Presiden RI H. Joko Widodo di Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan kondisi Kabupaten Bengkalis terkini.
Bagus Santoso berharap, Presiden RI bisa memenuhi infrastruktur jalan yang bersumber dari APBN Pusat.
Menurut Dia, pemenuhan infrastruktur jalan masih dinilai minim sentuhan dari dana APBN untuk Kabupaten Bengkalis.
Selain infrastruktur, Bagus Santoso juga menyampaikan niatnya untuk mengaktifkan kembali Pos-Pos Lintas Batas dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat dikawasan pesisir.
"Saya sempatkan diri menyampaikan kepada bapak presiden RI kita Bapak H. Joko Widodo dalam hal pemenuhan infrastruktur yang butuh sentuhan dari APBN. Kemudian rencana mengaktifkan kembali Pos-Pos Lintas Batas di kawasan pesisir. Semoga apa yang disampaikan bisa nantinya ditindaklanjuti secara bersama-sama,” kata Bagus Santoso.
Terkait abrasi pantai, sambung mantan wartawan ini, khusus Kabupaten Bengkalis potensi abrasinya sangat besar, ada 222 kilometer panjang abrasi. Kondisi kritis 121 kilometer. Diharapkan selain tanaman Magrove bisa juga melalui tanaman lainnya seperti api-api atau bangunan pemecah gelombang.
Dikatakannya, penanganan abrasi ini sepanjang 31,6 kilometer telah dilaksanakan melalui anggaran APBD Bengkalis dan APBD Riau. Tersisa sekitar 89,9 kilometer lagi. Dalam hal ini, Pemkab Bengkalis melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) secara teknis telah berusaha melakukan penanggulangan abrasi dengan membangun infrastruktur pengaman pantai melalui dana APBD Bengkalis dengan total biaya senilai Rp 326,575 miliar dalam kurun waktu selama lebih kurang 8 tahun.
"Di Tahun 2019 lalu, hanya mampu mengalokasikan anggaran senilai Rp 1,6 miliar. Nah tahun 2020 tetap mengusulkan, namun dikarenakan rekofusing anggaran Covid-19, maka anggaran tak cukup mengakomodirnya. Maka dari itu ini menjadi langkah besar, serta sejarah sampainya Bapak Presiden RI kita ke negeri junjungan Bengkalis,” ujarnya.
Diutarakannya lagi, jika hari ini Kabupaten Bengkalis tetap mengusulkan dan menyerahkan proposal usulan senilai Rp 2,3 triliun untuk penanganan abrasi pantai. Mulai dari Pulau Bengkalis dan daratan Sumatera yakni Bandar Laksamana, Sepahat, Tenggayun hingga Pulau Rupat.
"Ini juga menyangkut kedaulatan NKRI. Maka harapan kita dengan kedatangan bapak Presiden ke Pulau Bengkalis, bisa menjadi berkah bagi kita semua. Ini merupakan sejarah kali pertama Presiden RI memijakkan kaki ke Negeri Junjungan Bengkalis. Yang juga menjadi bagian dari Pulau Terluar,” pungkasnya.