RIAUONLINE, PEKANBARU-Pengamat komunikasi politik Aidil Haris, berharap Gubernur Riau, Syamsuar lebih terbuka terhadap aspirasi kelompok masyarakat.
Seperti halnya yang terjadi kemarin dimana sekelompok mahasiswa menyampaikan aspirasi terbuka yang berujung kericuhan setelah mengaku tak mendapat ruang audiensi dengan Gubernur.
"Ketika ada masukkan yang membangun dari kelompok masyarakat, mahasiswa, ya gubernur harus memberi space waktu lah. Setidaknya komunikasinya terbangun,"ujar Aidil, Kamis, 23 September 2021.
Apalagi, jika berbicara konteks kepentingan, masalah yang dibawa oleh mahasiswa bukan kepentingan pribadi atau kelompoknya saja melainkan kepentingan masyarakat.
Kesalahan merespon pesan-pesan ini justru dapat berdampak negatif bagi kinerja Syamsuar.
Mahasiswa Universitas Riau diamankan karena timbulkan kericuhan saat vaksinasi/DEFRI CANDRA /Riau Online
"Kepentingannya kan bukan kepentingan pribadi, itu kepentingan banyak orang. Pak gubernur kan punya tim, bisa bangun komunikasi yang baik. Jangan disepelekan atau dianggap tidak penting," ungkapnya.
Lebih jauh menurut Aidil jika yang menjadi masalah adalah pembatasan pertemuan fisik selama masa Covid-19, maka bisa diganti dengan pertemuan virtual saja sehingga aspirasi tetap tersampaikan.
"Bisa saja dibuka ruang virtual kalau memang gubernur welcome, jangan jadi alasan. Kita tidak bisa ketemu karena covid, alasan Pembatasan fisik Tidak bisa jadi alasan," tegas Aidil.
Menurutnya melihat situasi yang terjadi, Pemprov Riau juga harus memperhatikan lebih dari sekadar komunikasi birokrasi, atau komunikasi politik saja. Tetapi juga komunikasi persuasif.
Pun kepada para Mahasiswa, Aidil juga mengingatkan tidak mengambil langkah-langkah ekstrem dalam menyampaikan pesan-pesannya.
"Kalau masih dalam batas kewajaran ya tidak masalah. Tapi kalau diluar kewajaran ya permasalahan baru itu jadinya. Mahasiswa juga harus memahami kondisi birokrasi," tutup Aidil.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa terlibat ricuh saat vaksinasi massal di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau, para mahasiswa menuntut audiensi dengan Gubernur Riau, Syamsuar.
Belasan mahasiswa menghadang Forkopimda Riau dengan membawa alat pengeras suara. Mahasiswa menuntut Gubernur Riau, Syamsuar, menggelar audiensi dengan mahasiswa terkait peralihan Blok Rokan.
Terlihat Syamsuar meninggalkan lokasi vaksinasi saat kericuhan terjadi. Aksi ini kemudian dibubarkan aparat kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi vaksinasi.
Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unri, Agra mengatakan, tujuan mereka hendak menyamapaikan beberapa aspirasi kepada Syamsuar.
“Sudah tiga kali layangkan surat audiensi, namun ditolak oleh Gubernur Riau. Jadi kami menggunakan cara apalagi agar bisa berbicara dengan Gubernur Riau,” kata Agra, Rabu, 22 September 2021.
Adapun permasalahan yang hendak mereka sampaikan kepada Syamsuar terkait masalah pendidikan dan transisi Blok Rokan.
“Kami ingin bicara langsung dengan Gubri, namun ia tidak mau bicara dengan kami. Padahal kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami, terkait hasil kankan kami agar beliau menjadi lebih baik,” tuturnya.