462.158 Warga Pekanbaru Belum Divaksin, 110.739 di Antaranya Pelajar

vaksinasi-anak3.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sebanyak 462.158 warga Pekanbaru belum mendapat suntikan vaksin Covid-19 sama sekali. Total keseluruhan ada 845.274 orang di Kota Pekanbaru harus mendapat suntikan vaksin.

 

Jumlah orang yang sudah menerima suntikan vaksin mencapaai 383.116 orang. Pemerintah kota masih menanti jadwal pengiriman dosis vaksin ke Kota Pekanbaru. Pemko berharap dosis vaksin tambahan sudah sampai di Kota Pekanbaru pada awal September 2021 ini.

 

Di antaranya masyarakat belum mendapat suntikan vaksin Covid-19 yakni para pelajar. Jumlahnya mencapai 110.739 orang yang belum vaksinasi.

 

Data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, saat ini jumlah pelajar yang sudah mendapat suntik vaksin sebanyak 12.314 orang.

 

Jumlah itu masih jauh dari sasaran penerima vaksin pelajar yakni remaja usia 12 tahun hingga 17 tahun. Total jumlah sasaran pelajar yang harus menerima suntik vaksin di Kota Pekanbaru mencapai 123.053 orang.

 

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus pun mendorong Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk menggesa pemberian vaksin bagi pelajar. Apalagi ada rencana belajar tatap muka bila PPKM level 4 di Kota Pekanbaru berakhir.


 

"Kita sudah ingatkan agar dinas kesehatan menggesa pemberian vaksin bagi para pelajar," terangnya, Selasa 31 Agustus 2021.

 

Firdaus menilai para pelajar antusias untuk ikut dalam vaksinasi. Ia menyaksikannya dalam sejumlah vaksinasi massal bagi para pelajar di Kota Pekanbaru.

 

 

 

 

 

 

 

Namun kondisi ini terkendala jumlah pasokan vaksin Covid-19 yang masih terbatas. Ia pun berjanji segera menuntaskan vaksin bagi pelajar di Kota Pekanbaru setelah adanya tambahan pasokan vaksin.

 

"Kalau ada tambahan vaksin dari tim satgas pemerintah pusat, kita akan selesaikan untuk semua pelajar. Termasuk untuk vaksin masyarakat umum," ujarnya.

 

Firdaus menegaskan, pemerintah kota sudah mengajukan tambahan pasokan vaksin. Ia tidak ingin pemberian vaksin dosis kedua terlambat dari jadwal semestinya. "Kita sudah ajukan tambahan ke pemerintah pusat, mereka sudah memberi penjelasan. Proses pengiriman sudah terjadwal, kita kini menunggu saja," jelasnya.