Gubernur dan Kadiskes Kompak Soal Varian Delta, Sudah Masuk ke Riau ?

Varian-Delta4.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar mengatakan informasi perihal virus Covid-19 varian delta belum ada kabar hingga saat ini dari pusat.

 

Meskipun belum ada kabar perihal masuknya varian delta, ia tetap menginstruksikan agar testing dan tracing harus terus dilakukan.

 

"Jadi sampai saat ini kami belum mendapatkan gambaran, bahwa masuknya varian delta di Provinsi Riau ini. Sekarang ini kita memang harus melakukan testing yang lebih dari biasanya, tracing kita tingkatkan, dan ini bagian untuk memutus rantai penularan Covid-19," kata Syamsuar, Kamis, 06 Agustus 2021.

 

 

Dia menuturkan bahkan untuk testing yang dilakukan dalam sehari tembus 7 ribu.

 

"Testing kita sekarang ini tinggi sekitar 7 ribu satu hari, sehingga ketemulah pasien terkonfirmasi ini. Kedepan ini tetap kami tingkatkan testing, tracing kami juga sudah sampaikan ke seluruh kabupaten/kota," ujarnya.

 

"Tidak ada jalan lain untuk memutus penularan Covid-19 ini, kita harus banyak melakukan testing dan tracing," pungkasnya.  

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir juga menyampaikan sampai saat ini belum ada informasi resmi dari Kementerian Kesehatan RI perihal varian delta di Riau.  



 

"Belum ada informasi resmi dari Kemenkes," kata Mimi singkat, Jumat, 06 Agustus 2021.

 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau berencana untuk memesan alat untuk pendeteksi virus Covid-19 varian delta. Mimi menyebut pemesanan alat tersebut masih dalam proses.

 

 

Ia menyebut sesuai dengan perintah dan permintaan Gubernur Riau, maka pengadaan alat tersebut dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.

 

"Iya itu kan masih berproses, nah prosesnya itu masih di rumah sakit, untuk kegiatan pengadaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad," kata Mimi, kepada RiauOnline, 02 Agustus 2021 di Gedung Daerah Provinsi.

 

Dia menuturkan bahwa pengadaan alat pendeteksi varian delta itu menggunakan anggaran pergeseran.

 

"Itu anggara pergeseran yang digunakan. Sampai sekarang masih berproses," pungkasnya.