Penyerahan bantuan PMT secara simbolis kepada Walikota Pekanbarh, DR Firdaus MT untuk upaya pencegahan stunting.
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU – Di tengah pandemi COVID-19 program pencegahan stunting harus tetap di prioritaskan. Bila tidak, kebutuhan nutrisi dan perkembangan anak-anak Indonesia jelas terdampak. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan stunting di Indonesia. Namun, semua elemen harus bersinergi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam rangka penyelesaian penurunan angka stunting di Riau, khususnya Pekanbaru.
Guna menurunkan angka stunting, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yang merupakan induk bisnis dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengambil peran untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Bersama PT Asia Pacific Rayon (APR) yang juga bagian dari grup bisnis Royal Golden Eagle (RGE) melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 1.000 balita dan 50 ibu hamil yang berada di Pekanbaru
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengatakan bahwa penting untuk menjaga asupan gizi anak dan ibu hamil dengan harapan bisa mewujudkan calon generasi Indonesia yang berkualitas sebagai modal pembangunan untuk Indonesia yang maju. Dengan terpenuhinya gizi anak dan ibu hamil, maka itu akan mencegah terjadinya stunting sehingga generasi penerus akan menjadi generasi yang sehat, mampu menguasai ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Meskipun angka kemiskinan di Pekanbaru terendah di Sumatera, namun tetap harus mencegah terjadinya stunting karena pondasi ekonomi juga mempengaruhi kekuatan dan ketahanan pangan keluarga,” tuturnya.
Manager Stakeholder Relation (SHR) wilayah Riau, Roni Hasfikar mengatakan stunting menghambat perkembangan otak tumbuh kembang anak. Mereka rentan terhadap penyakit sehingga menyebabkan anak stunting sulit berprestasi. Ketika dewasa, anak stunting mengalami kegemukan sehingga beresiko terjangkit penyakit tidak menular.
“Kegiatan ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kesehatan balita dan asupan balita sehingga kasus stunting bisa ditanggulangi. Hal ini menjadi tujuan pembangunan secara nasional dan setiap kabupaten menjadi isu yang diperhatikan. Selain itu program ini merupakan salah satu visi program berkelanjutan dari APRIL 2030 dimana perusahaan berfokus pada upaya menurunkan prevalensi tengkes (stunting) pada anak balita di Provinsi Riau,” pungkasnya.