Mau Tagih Klaim Rumah Sakit, Syamsuar Kecewa Tak Diberikan Waktu Bicara

syamsuar119.jpg
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan klaim rumah sakit (RS) yang menangani pasien Covid-19 masih tertunda.

 Ia bahkan ingin menyampaikan klaim RS itu secara langsung kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan.

 

"Intinya sebenarnya. Kami mengharapkan tadi kalau saya diberikan kesempatan, bagaimana klaim rumah sakit ini segera dibayar," kata Syamsuar, Rabu, 07 Juli 2021, kepada RiauOnline usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro Diperketat secara virtual di Gedung Daerah Balai Serindit.

 

 

Dia menyayangkan pada kesempatan rapat itu tidak diberikan kesempatan untuk menyampaikan hal tersebut.

 

"Itu aja, itu nomor satu harus menjadi prioritas sebenarnya. Tapi, saya tak bisa ngomong, tidak diberikan kesempatan. Karena tadi Menteri Keuangan hadir," ungkapnya.

 

"Bagusnya itu tadi. Kalau itu tadi diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan," sambungnya lagi.

 

Menurutnya dengan pembayaran yang sudah dilakukan diharapkan memberi dukungan kepada rumah sakit.

 

"Itu semakin tentunya kita menyakinkan bahwa semua kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan obat, dan lain sebagainya. Yang ini adalah menjadi kebutuhan rumah sakit, yang sekarang mereka mengharapkan dukungan uang itu," jelasnya.


 

 

"Sebenarnya itu yang ingin saya sampaikan. Tapi sayang saya tidak diberikan kesempatan," tambah orang nomor satu di Riau.

 

Memang, ia menuturkan tadi sudah disampaikan akan diselesaikan oleh Menteri Keuangan.

 

"Walaupun klaim yang disampaikan tadi oleh Ibu (Menteri Keuangan) akan diselesaikan. Cuman kapan mau diselesaikan," tuturnya.

 

Pihaknya menjelaskan klaim RS yang belum dibayar itu jumlah lumayan banyak. Sedang dilakukan penghitungan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

 

"Iya lumayan lah. Angkanya belum bisa saya sampaikan, karena masih dalam perhitungan BPKP," pungkasnya.

 

Sebelumnya bahkan, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi juga menyebutkan sejumlah rumah sakit di Pekanbaru belum menerima pembayaran tagihan penanganan Covid-19.

 

"Keluhan kami, klaim kepada BPJS untuk tagihan penanganan Covid-19 belum cair. Menurut laporan Dinas Kesehatan Pekanbaru, bahkan ada dari tahun 2020 belum dibayar," kata Ayat, Selasa, 06 Juli 2021.


Dia melanjutkan, misalnya tunggakan untuk tagihan penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru. Ia berharap semoga segera dibayar tunggakan tersebut.


"Lumayan sekali ya, di RSD Madani saja ada Rp. 18 Miliar, sedangkan ada 21 rumah sakit lain, sudah berapa. Mudah-mudahan segera ya," tutupnya.