Seberapa Besar Perlindungan Vaksin Covid-19 Bagi Tubuh? Ini Penjelasannya

indra-ypppi.jpg
(wayan)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Riau Indra Yopi mengatakan, vaksinasi merupakan suatu upaya pencegahan paparan Covid-19. Namun bukan tidak mungkin orang sudah divaksin bakal terpapar Covid-19 apabila tidak mematuhi protokol kesehatan ketat.

"Jangan berpikir setelah vaksin pertama sudah jadi superman gitu ya, sudah lepas masker jalan ke mana-mana terus kena covid terus salahin vaksin ya salah," ujarnya, dalam suatu kesempatan di Posko Satgas Covid-19 Balai Serindit, Pekanbaru, Riau.

Yopi menjelaskan, antibodi akan terbentuk di tubuh orang yang sudah mendapatkan vaksin setelah 28 hari menerima vaksin kedua. Itupun tidak memberikan perlindungan seratus persen.

Yopi menambahkan, vaksin sinovac yang diberikan kepada masyarakat Riau mempunyai efektivitas perlindungan tubuh 67 persen.



"Artinya, dari 100 orang yang divaksin masih ada 33 orang tetap akan kena covid kalau dia tidak mematuhi protokol dengan baik." paparnya.

Namun kabar baiknya kata dia, orang yang sudah divaksin besar kemungkinan hanya bergejala ringan ketimbang orang yang sama sekali belum divaksin.

"Kalau memang orang yang 33 persen itu kena covid, kemungkinan dia kena covid yang berat atau harus sampai ICU atau sampai meninggal itu jumlahnya cuma 3 persen," jelasnya.

"Habis divaksin kok kena covid? ya bisa saja!. Mungkin 28 hari sebelum vakisin kedua itu ternyata dia sudah terpapar, ya bisa saja, karena memang pertahanannya belum ada. Ataupun misalnya, sesudah dua bulan atau tiga bulan divaksin terus kena covid, apakah mungkin, sangat mungkin karena 33 persen tadi," dia menjelaskan.

Orang yang belum divaksin kata Yopi, memiliki potensi terpapar empat kali lipat dibanding orang yang sudah divaksin.