RSUD Mandau Berduka, Seorang Perawat Meninggal Terpapar Covid-19

meninggal-covid.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, MANDAU - Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, kabar duka menyelimuti tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Mandau. Seorang tenaga perawat bernama Ns Yayuk Sujewi SKep meninggal dunia terpapar Covid-19.

Almarhumah wafat Minggu malam 23 Mei 2021 sekitar pukul 21.25 WIB setelah sepekan lamanya berjuang melawan virus corona.

Yayuk yang sehari-hari bertugas di ruang IGD mulai diketahui terinfeksi Covid-19 pada tanggal 16 Mei 2021, dan kemudian dirawat di ruang Isolasi. Selama perawatan, karena gejala yang dialami cukup berat maka Yayuk dipindahkan ke ruangan ICU Covid-19 untuk mendapatkan pertolongan maksimal.

“Namun selama 7 hari perawatan Yayuk tetap tidak bisa tertolong,” ujar Direktur RSUD Mandau melalui Humas RSUD Mandau dr Rangga Moendanoe.

Diakuinya, di kalangan sesama rekan kerja, Almarhumah dikenal sebagai sosok perawat yang sangat bertanggung jawab, memiliki keterampilan yang baik, disiplin serta kepribadian yang sangat ramah.

Bahkan sebelum almarhumah divonis terinfeksi Covid-19, dalam kondisi hamil 8 bulan, beliau tetap memiliki semangat yang tinggi. Bisa dikatakan, selama 10 tahun mengabdi di RSUD Mandau, almarhumah selalu mendapat apresiasi dan pujian, tidak hanya dari sesama rekan kerja melainkan juga dari para pasien.


“Sebuah kehilangan yang sangat mendalam kami rasakan, mewakili keluarga besar RSUD Kecamatan Mandau, dimana saat meningkatnya kasus Covid-19 ini, kita harus mengikhlaskan kepergian salah satu pejuang terbaik kita, Perawat yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Kami berharap semoga Almarhumah diberikan tempat yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” ujar Rangga.

Berdasarkan data terbaru, dari 11 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Mandau masih menempati peringkat tertinggi kasus Covid-19. Merujuk dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis per 23 Mei 2021, total kasus Covid-19 di Kecamatan Mandau berjumlah 1.743 kasus dari total 3.591 kasus di Kabupaten Bengkalis.

Dari jumlah 1.743 kasus tersebut, tercatat 1.522 kasus atau 87% berhasil sembuh dan sisanya sebanyak 73 kasus meninggal dunia.

Salah satu penyebab tingginya kasus Covid-19 di Kecamatan Mandau adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, disamping memang sebagai daerah yang berada di jalan lintas nasional, mobilitas penduduk di Kecamatan ini cukup tinggi sehingga rawan terpapar Covid-19.

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan saat terjun langsung ke tempat-tempat usaha yang beroperasi di Kecamatan Mandau bersama tim Pemerintah Kecamatan Mandau, beberapa waktu lalu, mememukan banyaknya masyarakat yang tidak disiplin dalam menerapkan prokes.

Tidak hanya masyarakat, termasuk juga para pelaku usaha seperti rumah makan, tempat perbelanjaan maupun warnet, mengabaikan penanganan protokol kesehatan.

“Hal ini terlihat, pelaku usaha tidak menyediakan tempat menyuci tangan, tidak tersedia handsanitizer,” ujar Kapolres saat itu.

Dengan masih adanya kesadaran warga yang rendah dalam mematuhi protokol kesehatan, maka akan sulit untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Kecamatan Mandau.

Tidak mengherankan, setiap update kasus Covid-19 maka jumlah kasus di Kecamatan Mandau selalu yang terbanyak.
Menurut Rangga, tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 memiliki resiko mendapat gejala yang lebih berat, mengingat kondisi kesibukan yang meningkat terutama disaat pandemi ini dapat menurunkan Immunitas.

Selain itu, kontak yang terus-menerus dengan pasien positif juga meningkatkan kemungkinan untuk terpapar lebih sering. Meskipun dalam bekerja, setiap tenaga kesehatan telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan Standar yang ditetapkan, namun tetap saja resiko nya masih ada.

“Disamping itu kemungkinan kontak tidak hanya saat berada di tempat kerja, namun mengingat meningkatnya kasus Positif Covid -19 akhir ini, maka kita harus selalu waspada terhadap risiko kontak di luar rumah,” ujarnya.

Seluruh manajemen, dokter dan karyawan dan karyawati RSUD Kecamatan Mandau memberikan penghormatan dan mengenang momen terakhir bersama Almarhumah.

Terdengar isak tangis dari rekan kerja yang merasa sangat kehilangan atas kepulangan Almarhumah. Turut hadir bersama keluarga yang ditinggalkan saat mengantarkan Almarhumah ke tempat peristirahatannya terakhir. Selamat jalan pahlwan kesehatan, jasamu tidak akan pernah pudar dan akan selalu menjadi penyemangat untuk kita semua.