Pedagang Takjil di Kota Pekanbaru Diimbau Jangan Gunakan Bahan Berbahaya

Takjil3.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengingatkan para pedagang takjil tidak memakai bahan berbahaya dalam makanan atau minuman. Ia menyebut bahwa bahan berbahaya itu bisa berdampak bagi kesehatan.

 

"Saat membuat panganan takjil hati-hati, jangan campur dengan pewarna tekstil atau bahan pengawet," tegasnya, Selasa 27 April 2021.

 

Menurutnya, para pedagang di pasar takjil harus memastikan bahwa makanan atau minuman yang dijual layak konsumsi. Mereka jangan sampai menjual takjil yang membahayakan kesehatan masyarakat.

 

 

 

"Kita imbau agar janga  menjual makanan atau minuman yang membahayakan kesehatan," imbauanya.

 

BBPOM Pekanbaru bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sudah bekerjasama mengawasi penggunaan bahan berbahaya. Ia menyebut saat ini mayoritas makanan atau minuman di Pasar Ramadan aman untuk konsumsi.

 

"Tapi tetap masyarakat dan pedagang diberi edukasi, agar tidak menjual makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya," ulasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyebut bahwa pihaknya sejak awal Ramadan sudah mengawasi pasar takjil. Ia memastikan hingga kini belum mendapati takjil yang mengandung bahan berbahaya.

 



"Kalau kita temukan, tentu bakal kita tindak. Kita ingin memastikan tidak ada takjil yang mengandung bahan berbahaya," ujarnya, Selasa 20 April 2021.

 

Warga Pekanbaru harus mewaspadai takjil yang dijual di Pasar Ramadan. Petugas gabungan di Kota Pekanbaru sempat mendapati satu cendol yang mengandung pewarna bukan untuk makanan.

 

Mereka mendapatinya saat melakukan pengawasan Pasar Ramadan pada pekan lalu. Kandungan pewarna itu mestinya tidak digunakan untuk makanan.

 

"Jadi saat bersama tim dari BPPOM, kita mendapati cendol delima yang mengandung pewarna bukan untuk makanan," terang Ingot.

 

 

 

 

 


Ia berujar, tim sudah memberi edukasi kepada penjual agar tidak lagi menjual cendol delima mengandung bahan berbahaya. Mereka berencana bakal menelusuri produsen cendol delima tersebut.

 

Ingot mengatakan bahwa mayoritas takjil yang dijual di Pasar Ramadan masih layak konsumsi. Persentase takjil yang mengandung bahan berbahaya masih rendah.

 

Namun pihaknya tetap secara rutin melakukan pengawasan ke Pasar Ramadan. Mereka turun ke pasar bersama BPPOM dan dinas kesehatan untuk mencegah penggunaan bahan berbahaya pada makanan.

 

Ada sejumlah kandungan bahan berbahaya yang kerap ditemukan dalam makanan. Bahan tersebut yakni formalin, boraks, Rhodamin B dan methanyl yellow.