RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pasca inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Andini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar menilai adanya kelalaian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru atas permasalahan IPAL yang ada di RSIA Andini.
Pasalnya, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari RSIA Andini tersebut menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dinilai membahayakan bagi masyarakat sekitar lingkungan rumah sakit.
Tak hanya itu, pihak rumah sakit diduga telah melanggar izin terkait sistem pengolahan air limbah.
"Ya, saya katakan Dinkes dan DLHK lalai. Sudah beroperasi selama 12 tahun dan IPAL-nya tidak berfungsi, nah kenapa itu dibiarin. Apalagi izinnya kemarin ditolak. Semestinya, kalau izin ditolak itu tidak boleh beroperasi. Jadi seharusnya dihentikan sementara dahulu sampai pihak RS itu memperbaiki dan punya izin. Barulah boleh beroperasi. Intinya apabila rumah sakit tidak memiliki izin, ya seharusnya tidak boleh beroperasi," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini, meminta Dinkes dan DLHK Kota Pekanbaru agar mengevaluasi RSIA Andini atas permasalahan IPAL ini.
"Punya IPAL tetapi tidak berfungsi dan tidak sesuai aturan itu tentu sangat berbahaya. Ya, saya malah merekomendasikan RSIA Andini agar ditutup dan dicabut izinnya sampai mereka betul-betul memperbaiki IPAL itu dengan baik. Barulah diberi izin lagi," katanya.
Lebih lanjut, Robin menjelaskan, akibat IPAL tersebut, lingkungan masyarakat menjadi tercemar dampak limbah yang dikeluarkan RSIA Andini. Terlebih lagi, limbah rumah sakit merupakan bahan berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan.
"Drainase yang ada dibelakang RSIA Andini itu, memang sangat luar biasa baunya. Limbahnya itu ke mana-mana. Tidak diolah dan langsung dibuang ke masyarakat dan menimbulkan bau yang luar biasa. Kasihan masyarakat yang berada di sekitar RSIA Andini ini. Jadi pihak Rumah Sakit itu seharusnya jangan mikir tahu cari uang saja, ya lingkungan sekitarnya harus diperhatikan juga," pungkasnya.