Sedang Menstruasi, 3 Ibadah Ini Boleh Dilakukan Wanita di Bulan Ramadan

Ustazah-Oki-Setiana-Dewi2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Menstruasi adalah suatu hal yang wajar bagi seorang perempuan. Jika tidak menstruasi, justru itu harus segera melakukan diperiksa di kedokteran. Bagi perempuan yang beragama islam, tentu saja mengetahui bahwa salah satu rukun islam adalah puasa. Yap, syahadat, sholat, zakat, puasa, dan naik haji bagi yang mampu.

Di bulan suci ramadan ditahun 2021 kali ini, tentu tidak alfa bagi seorang perempuan setiap bulannya akan mendapatkan menstruasi. Tentu saja hal ini menyebabkan perempuan tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan salat dan puasa. Mungkin beberapa orang berpikiran sangat disayangkan sekali, padahal dibulan ramadan adalah tempatnya mendulang pahala.

Seperti halnya disampaikan dalam sebuah hadits, Rasululah mengungkapkan: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.

Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no.1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Nah, bagi perempuan yang sedang berpuasa, dirangkum dari penjelasan Ustazah Oki Setiana Dewi/istimewadari youtube channelnya, jika perempuan sedang menstruasi, maka ada tiga ibadah yang tidak bisa dilakukannya, yakni salat, puasa, dan thawaf. Ibadah apa saja sih yang bisa dilakukan perempuan yang sedang menstruasi dibulan suci ramadan ini agar tetap bisa beribadah dan mendapatkan banyak pahala?

 

Pertama, membaca Al-Qur’an. Ternyata bagi perempuan yang sedang menstruasi, membaca Al-Qur’an itu dibolehkan, asal tidak boleh memegang mushaf secara langsung



Jadi membaca Al-Qur’annya bisa Al-Qur’an terjemahan atau lewat handphone atau bisa murojaah hapalan bagi yang sudah menghapalkan ayat suci Al-Qur’an.

Al-Qur’an sendiri memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 82 yang artinya : “Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Dalam suatu hadits juga disebutkan, yang artinya : “Jibril menemuinya pada tiap malam-malam bulan ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur’an bersamanya.” (H.R. Bukhari No.3220).

Ibadah kedua yang bisa dilakukan wanita yang sedang menstruasi dibulan ramadan adalah beristigfar atau berdzikir. Hal ini seperti tertuang dalam QS Nuh ayat 10-12 yang artinya:

“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun.” (QS. Nuh: 10)

“Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.” (QS. Nuh:11)

“Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 12)

Begitu banyak manfaat istigfar dan berdzikir, apalagi dikerjakan saat di bulan ramadan yang dimana pahala Allah lipatgandakan.

Ketiga, bagi perempuan yang sedang menstruasi, jangan habiskan waktu hanya untuk tidur yang berlebihan. Memang tidur dibulan suci ramadan juga termasuk pahala, hanya saja, lebih baik diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca buku.

“Boleh membaca buku agama, politik, sosial, ekonomi, dan buku-buku lainnya. membaca buku itu sangat penting, karna buku adalah jendela dunia. Kita jadi tau banyak hal dari buku. Selain itu, manfaat membaca buku, melatih kita untuk kritis, melatih menganalisa, menambah kosa kata, dan lain sebagainya,” terang Oki Setiana Dewi.

Selain membaca buku, ibadah lainnya atau yang keempat adalah mendengarkan ceramah atau menulis atau melakukan hal-hal positif lainya. Yang tidak kalah penting, ibadah yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang berpuasa adalah menyiapkan hidangan atau memberi makan untuk orang atau keluarga yang berpuasa.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda yang artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibn Majah).