Percaya Tidak? Gadis Cantik Ini Dulu Tomboi, Kalau Main Bola Jadi Striker

Novera-Mawaddah.jpg
(Novera)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Namanya Novera Mawaddah. Dengan setelan baju biru muda yang dipadukan dengan jins donker itu tersenyum ramah. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau itu bercerita awal mula dirinya terjun mengikuti ajang duta. Bukan tanpa alasan. Berawal dari urusan perasaan, hingga kemudian gadis kelahiran Rokan Hilir ini benar-benar tertarik dengan dunia modelling.

“Dulu aku bisa dikatakan kelaki-lakian. Sejak SD, SMP, sampai SMA kelas satu tomboy anaknya. Ikut karate juga. Kalau main bola jadi striker,” katanya sembari tertawa.

Gadis yang biasa disapa Vera itu bercerita, sejak dikelas dua SMA, dirinya menyukai seorang laki-laki. Laki-laki ini berdasarkan hasil pengamatannya adalah typikal cowok yang menyukai perempuan tulen, bukan perempuan tomboy. Mulailah dirinya menunjukkan sisi keperempuanannya hingga kemudian ia mengikuti paskibraka.

Di paskibraka, teman-teman Vera banyak yang menyarankan dirinya untuk mengikuti ajang duta. Berbekal pengalaman seadanya, gadis kelahiran  4 November 2000 ini mengikuti ajang pemilihan duta bujang dara.

“Dari ajang ini, aku jadi ngerasa, aku suka nih bidang ini. Kenapa nggak aku coba aja,” ujarnya.

Perempuan berkecamata ini kemudian berujar, saat memasuki Fakultas Kedokteran, ia benar-benar memberhentikan semua kegiatannya, termasuk berhenti untuk tidak mengikuti ajang pemilihan duta. Hal ini dikarenakan, dirinya ingin fokus terlebih dahulu untuk belajar karena ia bisa duduk di Fakultas Kedokteran ini dari beasiswa.

tips belajar

Novera Mawaddah

 

“Semester awal itu emang berhenti dari semua kegiatan. Pengen belajar menyesuaikan diri dulu. Setelah semester dua, baru deh kembali ikutan ajang duta. Alhamdulillahnya terpilih sebagai Duta Fakultas Kedokteran dan Duta II UNRI,” jelasnya.

Sebelum berkecimpung di pemilihan duta Fakultas Kedokteran, ia juga mengasah diri untuk mengikuti ajang pemilihan duta bahasa dan duta muslimah. Di ajang pemilihan duta muslimah, Vera berhasil menyabet harapan satu.

Dari berbagai pengalaman dalam ajang pemilihan duta yang diikutinya, perempuan yang saat ini juga berprofesi sebagai presenter RTV ini membagikan tips-tips bagi teman-teman yang ingin mengikuti ajang pemilihan duta.


Novera Mawaddah3

Novera Mawaddah

 

Tips pertama, harus berani keluar dari zona nyaman. Kalau tidak berani, maka tidak akan pernah memulai. Yang membedakan seseorang dengan orang lainnya adalah kadar seberapa beraninya dirinya keluar dari zona nyaman.

“Kalau kata bunda Vera, kita nggak akan tau sedalam apa lautan kalau kita nggak terjun langsung ke laut itu. Kita nggak akan tau sebahaya apa lautan tersebut kalau kita benar-benar berada didalamnya. Daripada meraba-raba, langsung terjun,” ujarnya.

Tips kedua, jadi diri sendiri. Boleh belajar dari kesuksesan orang lain, tapi bukan berarti harus mengikuti jalannya. Jalan setiap orang berbeda-beda. Kenali diri sendiri, jadi diri sendiri, dan kembangkan potensi apa yang ada didirimu.

Novera Mawaddah2

Novera Mawaddah

 

Tiap orang itu unik, tidak akan bisa sama dengan yang lainnya. Jadikanlah keunikan yang dimiliki itu sesuatu hal yang berbeda. Tips ketiga menurut Vera, saat berkompetisi diajang duta, jangan anggap peserta lainnya itu pesaingmu. Anggaplah peserta lain itu teman yang dari sosok-sosok itu, justru diri sendiri jadi bisa belajar banyak.

“Secara nggak langsung dari mereka itu belajar. Oh mereka bisa begini, kok aku nggak bisa, aku harus coba nih. Jadi pemicu untuk berkembang lebih baik,” ujarnya.

Tidak hanya itu, bertemu beragam orang dengan latar belakang pendidikan dan pemikiran yang berbeda membuat ilmu Vera semakin bertambah. Hal ini tentu saja juga salah satu hal yang menghilangkan jenuh Vera dari banyaknya tugas kuliah.

Novera Mawaddah

Novera Mawaddah

 

“Kalau ruang lingkup aku masih di FK aja, pembicaraannya pasti seputar pelajaran, penyakit. Padahal kita butuh refreshing hal lain yang tetap bisa mengisi kepala,” katanya.

Gadis berlesung pipit itu melanjutkan tips berikutnya. Tips keempat, harus bisa mengatur waktu. Harus tahu prioritas. Dalam mengatur waktu ini juga, Vera biasanya menjadwalkan kapan dirinya harus belajar, kapan bersosialisasi, kapan  harus mengembangkan bakat.

“Pokoknya harus bisa ngatur waktu, kalau nggak semuanya bakal keteran.”

Tips terakhir a.k.a kelima menurutnya adalah, harus percaya diri. Ini yang paling penting selain doa dan restu kedua orang tua. Kalau tidak percaya diri, persiapan sematang apapun untuk mengikuti ajang duta, saat sudah dipanggung, pasti bakalan demam panggung.

“Harus percaya diri. Peracaya diri ini sendiri bisa dilatih dengan pembiasaan,” pungkasnya.