Ijin Lambat Keluar, Labor RS Madani "Menganggur" Sejak November 2020

Zaini-Rizaldi3.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU -  Pemerintah Kota Pekanbaru membangun laboratorium biomolekuler di Rumah Sakit Daerah Madani pada 2019 lalu. 

 

Hingga saat ini labor biomolekuler di RSD Madani tersebut belum juga dapat beroperasi untuk umum, meski kesiapan alat telah 100 persen sejak akhir tahun lalu. Hal ini karena surat rekomendasi dari Litbangkes Nasional belum juga didapatkan. 

 

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Zainal Rizaldy mengatakan, bulan 11 atau 12 ditahun 2020 lalu labor sudah siap. Di bulan Januari 2021, laboratorium sudah dapat rekomendasi dari provinsi, tapi sampai hari ini, Senin, 15 Februari 2021 masih menunggu rekomendasi dari Litbangkes Pusat. 

 


"Mudah-mudahan bulan ini bisa selesai. Tapi memang labor sudah siap. PCR san Swab lab kita sudah tidak ada masalah," katanya kepada wartawan. 

 

Lebih lanjut, dalam minggu ini, petugasnya akan berkoordinasi lagi dengan pihak Litbangkes dengan tujuan agar rekomedasinya segera keluar. 

 

Sementara itu, total sudah 723 jiwa meninggal di Provinsi Riau akibat Covid-19 dan sudah 30.141 yang positif. Padahal Labor ini dibangun sebab RSUD Arifin Achmad diketahui kewalahan menangani sampel pasien suspect Covid-19 se-Provinsi Riau.

 

 

Akibatnya, banyak pasien yang meninggal sebelum status positif ataupun negatifnya diketahui, dan terpaksa dimakamkan sesuai standar Covid-19.