RIAUONLINE, PEKANBARU - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau mengimbau masyarakat Tenayan Raya, khususnya yang bermukim di Kawasan Jalan Abdul Rahman Hamid, Kelurahan Tuah Negeri, tidak lagi melakukan pengeboran sumur guna mengantisipasi semburan gas dan lumpur seperti yang terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Al Ihsan.
"Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya Tenayan Raya nanti datanya kita shere kepada Upika kita di Kecamatan Tenayan Raya ini bahwa untuk sumber air diharapkan sumber air permukaan, tidak ada pengeboran di beberapa daerah di Tenayan," kata Kepala Dinas ESDM Indra Agus Lukman, usai memantau semburan gas dan lumpur, di Pondok Pesantren Al Ihsan, Minggu, 7 Januari 2021.
Indra menyebut, di kawasan Tenayan Raya memang miliki potensi gas alam, jauh di kedalaman 200 meter lebih. Namun untuk gas yang menyembur di pondok pesantren Al Ihsan berjenis gas rawa yang tidak bisa dimanfaatkan untuk pertambangan.
"Kalau yang gas rawa tidak bisa dimanfaatkan, yang ada di sini adalah gas rawa, nah cuma dikawasan di arae kita ini memang ada potensi gas nitrogen dan itu jauh di kedalaman 200-an lebih," katanya.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau terus memantau aktivitas semburan gas dan lumpur, dari lobang atau sumur bor, di lingkungan Pondok Pesantren Al Ihsan, Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau.
Dari pantauan hari ke-4 atau Minggu pagi, 7 Februari 2021, petugas melihat terjadinya pelebaran diameter sumur mencapai kurang lebih enam meter. Namun intensitas semburan gas mulai berkurang dari hari sebelumnya.
"Untuk kondisi hari ini, tepatnya tadi pagi kita udah drone lagi. Memang terjadi pelebaran permukaan sumurnya diamaternya menjadi enam meteran," kata Kelapa Dinas ESDM Riau, Indra Agus Lukman, saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Namun pelebaran diameter lobang diiringi dengan pengurangan intensitas semburan gas.
"Sementara intensitas semburan gas sudah menurun. Intensitas mengeluarkan gasnya pun sudah tidak besar seperti kemarin," tuturnya.
Indra mengatakan, petugas telah melakukan pengecekan kondisi tanah pasca terjadinya semburan gas dan lumpur. Hasil pemantauan semburan gas dan lumpur tidak memberi efek keretakan permukaan tanah sekitar.
Dinas ESDM Riau dibantu perusahaan Migas berencana melakukan penutupan sumur dengen semen apabila intenstias semburan berhenti.
"Jadi setelah pengecekan tadi, tidak penyuntikan lumpur yang kita lakukan tapi penutupan melalui semen bila gas sudah dalam kondisi stabil, yang pasti tingkat kemananan pekerja kita utamakan dulu," ujarnya.