BKKSDA Kesulitan Halau Gajah karena Perusahaan Tidak Kooperatif

Gajah-masuk-kampung5.jpg
(HUMAS BBKSDA)

RIAUONLINE, PEKANBARU- Konflik masyarakat dan gajah liar di Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, belum usai, setelah sebelumnya berhasil digiring menjauh dari pemukiman, kini dua ekor gajah tersebut kembali mendekati pemukiman warga, Sabtu, 6 Februari 2021.

Pada tanggal 14 Januari 2021 lalu, tim mitigasi sudah berhasil menggiring gajah masuk ke habitatnya bersama masyarakat Desa Kuala Terusan. Berdasarkan informasi yang diterima, tanggal 27 Januari 2021 dua ekor gajah liar kembali mendekati Desa Kuala Terusan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan, hingga kini masyarakat Desa Kuala Terusan melakukan upaya penggiringan dan pergerakan gajah mengarah ke Desa Penarikan.

“Dalam pelaksanaan penggiringan Gajah Sumatera, Tim BBKSDA alami beberapa kendala,”

Suharyono, menambahkan, kendala yang ditemui yakni tidak kooperatifnya pihak perusahaan perkebunan tempat yang dilalui gajah, untuk mendukung pelaksanaan mitigasi.

“Ada aktivitas karyawan perusahaan pada jalur lintas gajah sehingga pola penggiringan menjadi terhambat, karena gajah liar cenderung menjauhi kerumunan orang banyak,” tutur Suharyono.


Selain itu, masih adanya sebagian masyarakat yang melakukan tindakan sendiri-sendiri dalam menggiring gajah, menyebabkan pergerakan gajah menjadi tidak terkendali.

Selanjutnya, Tim BBKSDA akan melakukan upaya penggiringan lanjutan untuk mengarahkan dua ekor gajah liar masuk ke Kantong Tesso Utara.