Labor Biomolekuler Belum Beroperasi, Komisi III Segera Panggil Dinas Kesehatan

Yasser-Hamidi6.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Laboratorium Biomolekuler di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum dibuka untuk umum. Hal itu disebabkan izin operasional dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BalitbangKes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum keluar.

Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy mengaku akan segera berkomunikasi kembali dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) untuk mengetahui hambatan perizinan Laboratorium Biomolekuler tersebut.

"Kita berharap segera mungkin izin tersebut segera keluar, apalagi kasus Covid-19 semakin tinggi. Ini juga agar masyarakat terlayani dengan baik," katanya kepada wartawan.

Politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) ini menegaskan, Komisi III akan segera melakukan kunjungan ke RSUD Madani.


"Kita akan melihat kondisi realnya seperti apa, dan akan mencari tau apa kendalanya sehingga izin tersebut belum keluar," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Zulkarnain. Ia mengatakan, Komisi III akan segera memanggil Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru untuk mengetahui masalah izin yang belum dikeluarkan Kemenkes.

"Kita akan panggil, kita akan mendengarkan pendapat apa yang kurang dan yang belum terpenuhi. Laboratorium ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah dan juga masyarakat," ungkapnya.

Selanjutnya, Komisi III juga akan turun langsung ke RSUD Madani guna meninjau sejauh mana kesiapan dari laboratorium tersebut. Setelah melakukan tinjauan, kemudian pihaknya akan langsung mengambil sikap bagaimana laboratorium ini segera direalisasikan.

Laboratorium biomolekuler sebelumnya digadang-gadang sebagai langkah upaya percepatan penanganan Covid-19. Laboratorium dengan kapasitas pemeriksaan 1.000 sampel dalam satu hari ini akan memaksimalkan Satgas Covid-19 melakukan tracking atau pelacakan kontak erat pasien positif.

Pengadaan laboratorium ini memakan anggaran Rp7 miliar yang bersumber dari APBD tahun 2020. Diskes Pekanbaru menyiapkan 20 orang tenaga kesehatan yang bertugas di laboratorium biomolekuler ini.