Ayo Kenali Gejala Bunuh Diri dan Cara Mencegahnya

Depresi2.jpg
(istimewa)

Laporan: Dwi Fatimah

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Belakangan banyak terjadi kasus bunuh diri. Baru-baru ini ditemukan jenazah terbakar di rumah kosong milik Dinas Pengadilan Tinggi Agama pada Kamis 28 Januari 2021 lalu.

Sebelumnya, juga ditemukan jenazah tergantung di jalan Muhajirin Ujung, Perumahan Rapin Mas RT 02/RW 09 Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, Selasa 26 Januari 2021.

Menurut Psikolg Klinis Yanwar Arief, seseorang berfikir untuk mengakhiri hidupnya diakibatkan oleh stres dan tekanan hidup yang berlebih mengakibatkan depresi. Hal ini dipicu oleh masalah atau konfik yang ada di dalam dirinya.

“Biasanya orang berfikiran untuk bunuh diri itu karena depresi. Depresi karena stres berat yang dialami,” kata Yanwar.


Orang dengan risiko bunuh diri dapat dideteksi ketika seseorang terlihat sedih, murung, kurang bersemangat, mengurung diri, gangguan tidur, gangguan makan dan kurang memiliki gairah melakukan aktivitas sehari-hari.

Pencegahan risiko bunuh diri dapat dilakukan dengan pendampingan dan dukungan dari keluarga dan orang sekitar. Meningkatkan harga diri dan memberikan dorongan harapan hidup juga bisa dilakukan guna pencegahan risiko bunuh diri.

Lakukan komunikasi terapeutik tidak menyalahkan ataupun menyepelekan. Serta cari tau penyebab atau alasan bunuh diri.

Ciri lain orang dengan risiko bunuh diri adalah terus membicarakan hal-hal yang membahayakan diri dan ungkapan ingin mengakhiri hidup.

“Kita juga harus lebih peka terhadap orang-orang di sekitar kita. Kalau kerabat atau keluarga kita memiliki risiko bunuh diri, cepat rangkul dan ajak mereka bicara atau sarankan untuk segera konsul ke psikolog,” tutup Yanwar.