(wayan)
Minggu, 24 Januari 2021 17:04 WIB
(wayan)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Gunungan sampah hingga kini masih menjadi persoalan serius di Pekanbaru, Minggu, 24 Januari 2021.
Banyak pihak dirugikan karena adanya tumpukan sampah ini, mulai dari pedagang bakso, pedagang sayuran, buah-buahan, pemilik kios seluler, pemilik jasa bordir, dan masyarakat lainnya.
Permasalahan pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru hingga membuat aparat berwajib melakukan penyelidikan kepada pihak-pihak yang bertugas dan bertanggung jawab, seperti Kadis DLHK Pekanbaru, hingga jajarannya.
Bahkan, sempat beredar surat tender sampah yang gagal, membuat masyarakat Kota Pekanbaru bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dibalik sengkarut pengelolaan sampah ini?
Pantauan RIAUONLINE, di dua lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Pagi Arengka, dan Pasar Selasa (Simpang Baru) Panam, Minggu, 24 Januari 2021, terjadi penumpukan sampah, bahkan kurang lebih sudah seminggu menumpuk.
Sampah menumpuk di TPS Pasar Selasa (Simpang Baru) Panam, menimbulkan aroma busuk, bahkan belatung muncul akibat sudah lama tidak diangkut serta adanya endapan air.
Salah satu warga beraktivitas di Pasar Selasa, Suparni mengatakan, tumpukan sampah sangat mengganggu, apalagi aroma bau sampah yang menyengat.
"Aroma bau sampah yang menyengat sekali," kata Suparni, kepada RIAUONLINE, Minggu, 24 Januari 2021.
Baca Juga
Ia melanjutkan, tumpukan sampah ini membuat banyak lalat dan belatung merayap ke pinggiran jalan.
"Banyak ulat atau belatung, banyak kali mengganggu kita masyarakat di pasar, ada lalat juga, yang dapat mengganggu kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, pantauan RIAUONLINE, tumpukan sampah di TPS Pasar Pagi Arengka, bahkan hampir menutupi badan jalan.
Warga yang melewati dan beraktivitas di Pasar Pagi Arengka pun merasa terganggu dengan tumpukan sampah yang hampir semingguan tidak diangkut.
"Ya, keluh kesah kita bau ini sampah, terganggu apalagi sampah hampir menutupi jalan, amburadul dibuatnya semua, gara-gara sampah, bau," kata Jimni, kepada RIAUONLINE, Minggu, 24 Januari 2021.
Jimni berharap agar Wali Kota Pekanbaru dapat segera menyelesaikan masalah pengelolaan sampah.
"Cepat-cepatlah dibersihkan, diangkut biar gak terganggu masyarakat semuanya," pungkasnya.
Sementara itu, ada kemungkinan lelang pengelola angkutan sampah baru tuntas pada pertengahan Februari 2021. Masalah tumpukan sampah pun bisa saja terjadi hingga pertengahan bulan depan.
"Awalnya kita harapkan Februari pengelola baru sudah bekerja, tapi ulang lelang ini bisa memakan waktu seminggu hingga dua minggu. Paling cepat tuntas pada pertengahan Februari," jelas Firdaus kepada awak media.
Ia menuturkan, pemerintah kota sempat memasang target agar di akhir Januari 2021 sudah ada pihak yang menandatangani kontrak angkutan sampah. Sayangnya proses lelang yang sedang berjalan juga batal.
Akibatnya, sejak awal Januari 2021 sampah kian menumpuk di penjuru kota Pekanbaru. Penjemputan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak tepat jadwal.
Pembatalan kontrak kerja ini tertuang dalam surat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru nomor 660.2/DLHK-I/2021/32 tertanggal 19 Januari 2021 yang beredar.