Omset Turun karena Lapak Dekat Tumpukan Sampah, Edy: Pembeli Jiijik

Bakso-Kuah-kediri3.jpg
(WAYAN SEPIYANA/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pedagang Bakso Kuah Kediri, Edy Purwanto mengatakan akan berinisiatif, jika tumpukan sampah yang berada tepat di depan lapaknya tidak diangkut juga oleh pemerintah setempat. 

 

Menurut Edy, tumpukan sampah yang sudah sejak tanggal 26 Desember 2020 itu mengganggu pembeli yang datang ke lapaknya, karena aroma bau busuk. 

 

"Nanti saya inisiatif untuk mengangkut sampah ini," tegas Edy, sampaikan keluh kesahnya, saat dijumpai RIAUONLINE, di Jalan Garuda Sakti KM 1 Kota Pekanbaru. 

 

Ia menyampaikan keluh kesahnya tentang masalah tumpukan sampah yang tak kunjung selesai. 

 



"Keluh kesahnya, saya bingung aja gak ada ujung pangkalnya, kapan mau diangkat kan gitu. Ya cuman saya berharap, mudah-mudaha pemerintah setempat cepat mengatasi masalah ini," ujarnya. 

 

 

Kata Edy, lapak dagangan bakso kuahnya ini mulai buka dari pagi sampai menjelang magrib. "Saya dari jam 09.30 sampai adzan magrib," katanya.

 

Seperti diketahui, semenjak adanya tumpukan sampah ini, membuat omzet penjualan bakso kuah milik Edy Purwanto ini mengalami penurunan.

 

Biasanya sehari omzet mencapai Rp. 1 juta, semenjak ada tumpukan sampah yang membuat pembeli jijik karena aroma bau busuk, omzet pun menurun sampai 30 persen. 

 

Menurutnya, yang jelas omzet pun pasti turun, karena sebagian orang pembeli merasa jijik sehingga batal membeli dagangannya.

 

 

"Alhamdulillah, biasanya rata-rata Rp 1 juta dapat lah seharinya, kotor ya. Merosot, mungkin ada lah 30 persen," pungkasnya.