Di Pekanbaru, Pejabat Pusing Mikirin Sampah, Negara Lain Sulap Jadi Uang

TPS-Pasar-Pagi-Arengka4.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik dan Pemerintahan, Tito Handoko melihat permasalahan sampah di Kota Pekanbaru menjadi masalah klasik, sampah bisa saja mendatangkan berkah sekaligus musibah. 

 

Tito menyarankan agar Pemerintah Kota dan OPD terkait dapat mengelola sampah secara modern dan berkelanjutan.

 

"Sampah itu masalah klasik yang dihadapi oleh sebuah kota, sampah dapat menjadi berkah sekaligus musibah," terang Tito Handoko, kepada RIAUONLINE, Selasa, 19 Januari 2021.

 

Menurutnya sampah juga bisa mendatangkan berkah, jika pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan lingkungan berkelanjutan. 

 

"Bisa menjadi berkah, jika pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan lingkungan berkelanjutan, seperti di Singapura bahkan sampah menghasilkan listrik dan uang," ujarnya.

 

Ia pun menyampaikan sampah bisa saja menjadi musibah, seperti penyebab penyakit dan banjir serta kawasan kumuh, jika pengelolaannya belum dimodernisasi. 

 

"Sudah saatnya Pemerintah Kota Pekanbaru menyusun peta jalan pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan agar sampah tidak hanya diangkut dan dibuang di TPA," pungkasnya.

 


Sebelumnya, Walikota Pekanbaru melalui Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil menegaskan agar permasalahan sampah ini jangan sampai berlarut. 

 

Jamil mengingatkan agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru segera menuntaskan permasalahan sampah.

 

"Maka DLHK harus menuntaskan masalah sampah ini segera," kata Jamil, Selasa, 19 Januari 2021. 

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Agus Pramono mengatakan saat ini pihaknya mengoptimalkan pengangkutan sampah.

 

"Tiga hingga empat trip untuk pengangkutan sampah dalam sehari," terang Agus, Selasa 19 Januari 2021.

 

Ia menuturkan, ada 43 unit armada truk kini mengangkut sampah di seluruh wilayah kota. "Menyasar titik tumpukan sampah secara maksimal," katanya. 

 

Agung menjelaskan bahwa pihaknya tidak mungkin menambah kendaraan sewa karena terkendala anggaran. "Sewa angkutan sampah terkendala anggaran," pungkasnya

 

Agus menyebut bahwa pihaknya berupaya mengoptimalkan pengangkutan sampah. 

 

 

"Apalagi banyak pihak yang membantu mengatasi tumpukan sampah sejak awal Januari 2021 ini," pungkasnya.