RIAU ONLINE, PEKANBARU - Enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) ditemukan meninggal dunia saat melakukan pengawalan kepada Habib Rizieq Shihab Senin, 7 Desember 2020 lalu.
Simpang siur masih meliputi kematian enam orang ini, pihak kepolisian menyebut terpaksa mengambil tindakan terukur karena para laskar disebut membahayakan pihak kepolisian. Sementara pihak FPI menyebut keenam orang ini ditembak setelah sempat dinyatakan hilang diculik.
Melihat hal ini, Tanfidzi FPI Riau, Ade Hasibuan mendorong dibentuknya tim investigasi independen yang melibatkan instansi bergerak di bidang kemanusiaan dan HAM.
"Kita mendorong semua elemen untuk dibentuknya tim pencari fakta independen. Kita berharap pihak Komnas HAM, Kontras, dan lainnya untuk bersama-sama mengungkap secara tuntas dan transparan kejadian ini sehingga kita dapatkan kebenaran hukum yang seadil-adilnya," ujar Ade Jumat, 11 Desember 2020.
Ia menilai ada skenario sedang dijalankan kepada FPI terkhusus Habib Rizieq. Terlebih saat kasus penembakan ini masih kabur, Habib Rizieq ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran protokol kesehatan.
"Sepertinya ini skenario yang sedang dilakukan pihak-pihak tertentu. Kasus ini belum tuntas, malah Habib Rizieq sudah dijadikan tersangka (kasus pelanggaran protokol kesehatan)," sebutnya.
Meski demikian, ia yakin dan percaya sang Imam besar FPI ini memiliki jalan keluar terhadap kejadian yang meninggalkan duka bagi FPI ini.
"Tapi saya yakin Imam Besar Habib Rizieq dengan kawan-kawan kuasa hukum akan melakukan langkah hukum untuk mengawal kasus ini," katanya.