Penjelasan Lengkap Kapolres Pelalawan Soal Owa Diadu Anjing

AKBP-Indra-Wijatmiko-SIK.jpg
(tribratanews)

RIAU ONLINE, PELALAWAN-Viralnya berita Owa yang diduga tengah beradu dengan seekor anjing membuat Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmiko SIK, memberikan klarifikasi.

Pada video viral itu seekor monyet jenis Owa yang merupakan binatang langka yang dilindungi diadu dengan seekor anjing.

Primata tersebut tampak cakar-cakaran dengan anjing berwarna cokelat tersebut dan disambut tawa oleh orang-orang yang ada di dalam video.

Dua atau tiga hari setelah itu, masih dalam video viral itu, Owa tersebut mati dan dikuburkan seorang pria ke dalam lubang yang disiapkan.

Belakangan konten video itu dihapus setelah banyak hujatan dan protes dari netizen, terutama para pecinta satwa liar yang dilindungi.

Menanggapi hal itu, Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SH, menyebutkan dirinya juga sedih atas meninggalnya Owa yang sempat dirawatnya tersebut.

Sebagai seorang pecinta binatang langka, ia merasa kehilangan meskipun belum satu pekan "mengadopsi" hewan yang dilindungi itu.

"Ini memang perlu diluruskan. Ada yang dipelintir dari video saya itu oleh orang-orang tertentu. Penjelasan saya sama seperti statement pak Sunarto Kabid Humas Polda Riau," beber Kapolres Indra, Jumat 11 Desember 2020.

Indra menjelaskan, awalnya Owa tersebut ditemukan oleh anggotanya saat jogging di lokasi yang tidak jauh dari markas Polres Pelalawan.

Binatang itu berada di dalam goni dan oleh anggota tersebut dibawa pulang serta dilaporkan ke Kapolres Indra.



Melihat kondisi Owa yang memprihatinkan, Indra langsung membawa primata itu ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan secara medis.

Berdasarkan pemeriksaan dokter, Owa tersebut mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh yang cukup parah.

Ada juga infeksi di bagian tubuhnya dan menderita diare. Langsung dilakukan pengobatan.

"Kata dokter memang penyakitnya parah banget. Sebagai pecinta binatang saya langsung ambil tindakan penyelematan. Setelah agak bagus kondisinya, bawa lagi ke dokter. Dua dokter yang menangani," tambah Indra.

Selama hampir enam hari dirawat, Owa dirawat dengan baik dan dipertemukan dengan anjing peliharaannya.

Tak disangka Owa dan anjing berteman baik hingga tidur berdua.

Ketika Owa bermain dan bercanda dengan anjing, seperti dalam video tersebut, itulah yang dinilai orang sengaja melaga atau mengadu.

Pemelintiran itu berlanjut dan menyebar kemana-mana, padahal kenyataannya bukan beradu, tapi malah bermain-main.

"Kalau monyet berantam, pasti lari-lari dan kabur. Di video itukan enggak. Malah dekatin anjing. Itulah yang diplintir sama orang-orang. Jadi itu hoax," katanya.

Taruna Akpol angkatan 2001 ini menerangkan, sebagai pecinta hewan reptil dan binatang lainnya, sangat tidak mungkin melaga binatang peliharaannya hingga berujung kematian.

Disisi lain, dokter hewan yang merawat Owa itu telah memprediksi jika umur primata itu tidak akan panjang mengingat kondisinya yang kritis, lantaran sudah lama dibuang oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Terkait izin memelihara hewan langka, sebenarnya Indra hanya berfikir untuk menyelamatkan kondisi Owa tersebut sebagai langkah pertama, sebelum mati akibat keadaannya yang sekarat.

Apalagi kesibukan Kapolres Indra sangat padat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember lalu, hingga tidak sempat mengurus izin yang dibutuhkan.

Seandainya Owa tersebut selamat dan sehat, akan dilaporkan ke pihak yang berwenang untuk dirilis ke habitatnya.

Namun takdir berkata lain dan primata itupun mati.

"Bukannya saya tak menghargai pemerintah terkait izinnya. Yang ada dipikiran saya terlebih dahulu menyelamatkan binatang itu. Bahkan keluarga saya sudah dekat dengan Owa itu," tukasnya.