RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Masa kampanye Pilkada Kuantan Singingi berakhir hari ini, Sabtu, 5 Desember 2020. Selepas itu, selama tiga hari kedepan, mulai 6 hingga 8 Desember merupakan masa tenang. Dan pada 9 Desember 2020 masyarakat akan memberikan hak suara datang ke TPS.
Waktu selama beberapa menit di dalam TPS yang sangat menentukan nasib dan wajah Kuansing lima tahun kedepan. Sebagai kandidat bersama pasangan calon Wakil Bupati Suhardiman Amby, Calon Bupati Andi Putra tentu berharap masyarakat memberi dukungan terbanyak baginya.
"Pasangan ASA (Andi Putra-Suhardiman Amby), ingin masyarakat kembali bangga menjadi orang Kuansing. Wajah dan bahu tegak dihadapan orang lain karena Kuansing negeri Bermarwah," sebut pasangan yang disingkat ASA ini penuh semangat, usai kampanye.
ASA tidak ingin orang Kuansing tertunduk karena kemajuan yang menapak lamban, tanpa arah, pertikaian pemimpin dan konflik lain.
"Orang-orang Kuansing sejak lama dikenal memiliki SDM tangguh dan disegani dan menjadi rujukan pendidikan dan peradaban kita harus bangkit kembali meraih Marwah itu," ujarnya.
Yakinlah, katanya, pasangan ASA dengan belajar dari segala kelebihan dan kekurangan pemimpin sebelumnya yang pernah menjadi pemimpin ingin membawa Kuansing kembali ke rel semestinya.
Salahsatunya konsistensi dan arah pembangunan yang jelas semasa dua periode kepemimpinan H Sukarmis. Dari sepuluh tahun memimpin, delapan tahun Sukarmis fokus dan insfrastruktur di desa, mulai memasukkan jaringan listrik, pengaspalan dalam desa. Mengusahakan pengaspalan jalan penghubung antar desa.
Membangun insfrastruktur, pemerintahan seperti kantor Kades, Poskedes untuk layanan kesehatan dan gedung sekolah untuk layanan pendidikan.
Dalam usaha membentuk karakter manusia yang beriman dan bertakwa menaja kegiatan wajib MDA guna membentuk insan Qurani dan beriman sejak dini. Mendukung para imam, muazin dan guru surau dalam menunjang tugas mulia mereka menyiarkan nilai-nilai agama dan membentuk insan yang bertakwa.
Dua tahun terakhir Sukarmis baru fokus ke penataan kota Teluk Kuantan sebagai ibukota kota, pusat pemerintahan, perekonomian dan peradaban sekaligus etalase depan negeri kita.
Upaya itu diwujudkan dengan membangun Kampus Uniks sebagai pusat pendidikan, Pasar Tradisional Berbasis Modern sebagai pusat ekonomi. Sebelumnya juga stadion sebagai sentra olahraga dan mesjid Agung sebagai pusat syiar agama. Lalu ada hotel untuk menunjang kegiatan ekonomi, pemerintahan, perusahaan dan masyarakat. Semua insfrakstruktur ini saling terkait.
Program-program itu semata-mata ingin mewujudkan Kuansing yang hebat. Hebat dalam insfrastruktur didukung insan yang beriman dan semakin sejahtera. Namun usaha ini terhenti sejak tahun 2015.
Belajar dari itu, maka pasangan ASA melihat persoalan infrsatruktur yang dikeluhkan dan perlu dibenahi sebagian besar jalan poros penghuhung antara desa yang akan menuju fokus kedepan.
Dalam membentuk sosok Insan yang beriman dan bertakwa juga perlu ditopang dengan insan yang kuat dalam akar budaya dan tradisinya. Maka pemberdayaan kelembagaan adat di Rantau Nan Kurang Oso Duo Puluah ini menjadi penting. Mereka tidak hanya penjaga adat istiadat, tradisi dan budaya namun juga menjaga agar anak cucu dan kemenekan tidak terlepas jauh dari nilai-nilai yang tumbuh dalam akar adat istiadat, tradisi dan budaya masyarakat Kita sejak lama.
Agar adat istiadat, tradisi dan budaya yang diramu dari kearifan disusun berdasarkan berdasarkan pengalaman dari waktu ke waktu sehingga tetap relevan ditengah modernisasi dan globalisasi.
Tantangan lain kedepan masalah ekonomi yang stagnan dan kebutuhan lapangan kerja yang terus memuncak dan sebagian memicu rasa frustrasi tidak hanya generasi muda Kita selepas menempuh pendidikan namun juga bagi orang tua dan keluarga.
Karena itu disamping fokus ke insfrastruktur, pendidikan dan kesehatan dan birokrasi yang melayani, kata Andi, juga menumbuhkan kawasan strategis baru.
Dari kawasan strategis baru itu muncul geliat ekonomi. Geliat ekonomi memunculkan peluang usaha dan kerja dari klaster pelancongan dan wisata penataan kawasan wisata Sungai Tepian Narosa Teluk Kuantan Kuantan Tengah, dan di Antau Singingi, Bagian Hulu dan Hilir.
"Semakin banyak orang datang ke Kuansing semakin banyak uang masuk memutar roda ekonomi. Geliat ekonomi akan menggerakkan permintaan bahan pertanian, perjalanan perikanan dari desa. Sebuah mata rantai yang muncul secara alamiah," kata pasangan ini.
Sedangkan mata pencaharian tradisional dalam bidang perkebunan ditingkatkan melalui program insentifikasi dan ekstensifikasi.
"Dalam kesempatan yang singkat ini tentu tidak semua dapat diluahkan. Namun intinya Kita menwarkan arah dan jalan program yang jelas mau diabwa kemana daerah kita lima tahun kedepan. Saya dan Suhardiman Amby dan kita semua yakin tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, doa dan Ridho dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.
Selama tahapan kampanye pasangan ASA, pihaknya telah membentuk struktur pemenangan di 218 desa dan 11 kelurahan. Sedikitnya, sudah ada 50p titik sosialisasi dan kampanye sejak tahapan Pilkada 2020 ini dimulai. Pasangan ASA yang dipimpin langsung mantan Bupati Kuansing H Sukarmis secara langsung telah menyampaikan visi misi dan program kepada masyarakat.
"Ikhtiar sudah dilakukan dengan maksimal dan seterusnya akan ditentukan 9 Desember mendatang. Tetapi dengan kerendahan hati kami meminta dukungan dan doa restu untuk mewujudkan Kuansing lebih baik dan terwujud Kuansing Bermarwah dapat terwujud. Basatu untuk nagori maju dan makmur. Amin Ya Rabbal'alamin," tegas Andi Putra.(rls)