RIAUONLINE, PEKANBARU - Tanggal 2 Desember biasanya merupakan hari reuni alumni 212, aksi kelompok gabungan ormas Islam yang pernah menghimpun kekuatan sangat besar pada 2016 lalu.
Namun pada tahun ini, dalam kondisi pandemi yang tidak memungkinkan kerumuman, reuni ini terpaksa diundur.
"Sesuai maklumat dari DPP kemarin yang disebarkan ke seluruh Indonesia, Reuni 212 atau tabligh akbar itu ada pengunduran waktu, termasuk safari dakwah juga kita lihat arahan dari Habib Rizieq," ujar ketua FPI Pekanbaru, Husni Thamrin.
Ia menyebut, reuni di daerah akan dilakukan jika sudah ada komando dari imam besar FPI tersebut
"Kita di daerah, baik FPI, ormas lain, ataupun pesantren-pesantren Sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat) tunggu arahan Habib Rizieq," jelasnya.
Reuni ini nantinya disebutnya untuk mengembalikan perjuangan Islam yang hari ini berusaha dijatuhkan mulai dari elit politik hingga publik figur.
"Habib Rizieq adalah representasi ulama, habaib, pejuang islam. Jadi ada upaya pengikisan, penghambatan syiar islam yang dibawa oleh beliau,"ujarnya.
Meski demikian ia yakin, jalan perjuangan yang diupayakan oleh Habib Rizieq dan FPI ini akan mendapat kemenangan di kemudian hari.
"Janji Allah itu pasti, Islam akan bangkit. Paling tidak di Asia Tengah. Yang jelas usaha, sabar dan shalat. Orang tidak akan membiarkan orang-orang yang berjuang dijalannya kalah," tutupnya.
Diketahui, aksi 212 ini merupakan aksi yang dilakukan pada 2 Desember 2016 di Jakarta dibawah komando Habib Rizieq Shihab untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang merupakan Gubernur Jakarta pada masa itu untuk ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama.