Neneng Setia Wati Gantung Diri agar Lepas dari Masalah yang Menghimpit

NSW-gantung-diri5.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Psikolog Irma Kusuma Salim, mengemukakan pendapat terhadap kasus bunuh diri seorang ibu inisial Neneng Setia Wati (NSW) dan meracuni anak perempuannya NAG (2 tahun) serta bayi kembar laki-laki  NAG dan NAG (6 bulan).

Menurutnya, kejadian ini tidak mungkin disebabkan oleh satu kejadian. Keputusan bunuh diri ini merupakan puncak dari rentetan masalah.

 

“Ia tidak mampu lagi mengelola emosi dengan baik atas rentetan permasalahan yang ia hadapi,” kata Irma pada Rabu, 18 November 2020.



Dari segi usia NSW sudah termasuk matang yaitu 27 tahun. Faktor kemungkinan terbesar adalah terlalu banyak konflik yang dialami selama berumah tangga.

Irma, mengatakan, NSW meracuni anaknya berharap semua masalah selesai. Ia tidak perlu khawatir tentang kelangsungan hidup anaknya jika NSW tidak ada.

“Ia ikut membawa anaknya mati bersamanya adalah rasa ketidakinginan kehilangan dan ketakutan terhadap anaknya akan diperlakukan seperti apa jika ia saja yang bunuh diri,” ujarnya.

Pengelolaan emosi yang tidak baik akibat komplikasi masalah NSW menjadi dasar keputusan bunuh diri.

Setiap orang memiliki mekanisme penyelesaian masalah yang berbeda. Terdapat orang yang stabil, bisa kuat dan tidak kuat untuk mengatasi suatu masalah.

“Sang ibu (NSW) tergolong yang tidak kuat ketika ada masalahah seperti ini. Sehingga ia mengambil keputusan sesingkat itu untuk bunuh diri,” pungkasnya.