Dianggap Tidak Umum, Banyak Cosplayer Tak Dapat Dukungan Orangtua

RIAU ONLIE, PEKANBARU – Orangtua wajar menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Sayangnya terkdang ada orangtua yang memaksakan kehendak untuk dilakukan anaknya sehingga menghambat keinginan sang anak yang sesungguhnya. 

 

Kasus ini sering terjadi pada anak yang memiliki bakat di bidang seni seperti seni cosplay (costum play) atau permainan kostum karena dianggap tidak umum.

 

“Aku banyak menemukan kasus bahwa ada yang ingin berkarya melalui cosplay tapi dilarang oleh orangtuanya,” ungkap Rahmat Eko Prabowo, seorang costum maker (pembuat kostum) cosplay.

 

Namun, beruntungnya pria yang akrab disapa Bowo ini  mendapatkan dukungan penuh dari orangtuanya meski seni cosplay belum didalami menjadi sebuah profesi untuk menghasilkan pendapatan.

 

 

“Aku punya orangtua luar biasa karena sangat mendukung aku sejak awal aku suka dengan cosplay,” ucapnya.

 

Awal berkeinginan untuk membuat kostum orangtua Bowo malah yang mencarikan karena ia tidak tahu lokasi penjualan bahan baku. Hal tersebut sedikit bentuk dukungan orangtuanya untuk kecintaan Bowo terhadap cosplay. 

 

Sebagai sarjana jurusan akutansi yang malah berprofesi di bidang seni sama sekali tidak dipermasalahkan oleh orangtuanya. 

 

“Dimana ada cara halal ya lakuin aja selagi itu masih benar,” tirunya.

 

Bowo berharap kepada orangtua dari para anak muda yang ingin berkarya di seni cosplay bisa mendukung sepenuhnya keinginan dan bakat anaknya. 

 

Bowo percaya bahwa sebuah hobi bisa menjadi passion dan profesi. 

 

“Kalau didukung siapa tau ada yang bisa lebih hebat dari aku,” ujarnya. 

 

Bagi yang sudah terjun ke dunia cosplay Bowo berharap agar cosplayer bisa lebih berkembang dan berprestasi di tingkat nasional dan internasional. 

 

Selain itu, ia ingin bisa menarik perhatian pemerintah di Indonesia agar melirik seni cosplay untuk didukung karya dan usahanya. 

 

 

 

“Agar pemerintah tahu bahwa anak daerah juga bisa bersaing melalui seni cosplay,” kata Bowo.