Pengamat Ekonomi Nilai Keputusan Tak Naikkan UMP Sudah Tepat

edyanus2.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pakar Ekonomi Riau, Edyanus Herman Halim menyebut keputusan Gubernur Riau tidak menaikan upah minimum provinsi (UMP) Riau 2021 sudah tepat. 

Menurutnya, hal ini tidak terlepas imbas pandemi Covid-19 yang melanda dunia usaha.

"Masih ada UMP saja kita masih bersyukur. Dalam kondisi pandemi ini, perusahaan banyak tidak punya konsumen, masih bisa bicara UMP saja kita masih bersyukur. Bahkan gaji PNS saja kabarnya mau dipotong 2,5 persen," ujarnya via sambungan telepon Kamis, 29 Oktober 2020.

Ia menyebut, hampir segala lini bisnis kehilangan penghasilan di masa pandemi ini. Sebut saja usaha wisata, transportasi, restauran, atau hotel yang okupansinya menurun nyaris 80 persen.

Menurutnya keputusan ini sudah sangat rasional. Sebab, apabila dipaksakan untuk tetap menaikan UMP seperti yang disebutkan oleh ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI), Said Iqbal beberapa waktu lalu, konsekuensi pemecatan buruh sulit dihindari.


"Kita rasional saja, kalau dinaikkan perusahaan mau bayar pakai apa? Naik lah UMP itu, tapi di-PHK ya buat apa. Tidak ada arti kenaikan itu, politis saja."

Hal ini jika dipaksakan, menurutnya malah membuat keadaan kian pelik bagi perekonomian Indonesia. Kegagalan membayar para pekerja bisa membuat perusahaan dinyatakan kolaps dan harus ditutup.

"perusahaan itu walaupun tutup, sebagian besar dibiayai dengan hutang. Hutang itu jika dalam keadaan force majeur tidak dibayar, yang hancur-hancuran adalah penyedia kredit seperti bank-bank itu. Kolaps lah ekonomi kita," jelasnya.

Selain itu ia menjelaskan apabila perusahaan kolaps, maka buruh dalam jumlah banyak akan kehilangan pekerjaan.

"Kalau perusahaan tutup, pengusaha itu masih bisa hidup tujuh turunan lagi. Paling rugi ya buruh. Makanya kita rasional saja, bagaimana perusahaan bisa tetap hidup termasuk buruh di dalamnya," ujarnya.

Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah bagaimana mengembalikan pertumbuhan ekonomi.

"Kita berkonsentrasi saja di pertumbuhan ekonomi, ini yang harus kita pikirkan bersama" tutupnya.