Ketua RW Ajak Warga Keroyokan Garap Bisnis Akar Kayu di Tengah Pandemi

Kerajinan-akar-kayu.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Bermula dari banyaknya warga sekitar yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi. Ali Imran yang juga seorang ketua RW merasa bertanggung jawab untuk membantu memberdayakan ekonomi masyarakat.

"Saya ajak kawan-kawan kreatif, apa saja. Nanti kita bantu pasarkan. Untuk menambah penghasilan rumah tangga" ujar Ali Imran kepada RIAUONLINE.co.id Sabtu, 24 Oktober 2020.

Memanfaatkan Sumber Daya Alam sekitar kediamannya, ia mengolah akar-akar kayu untuk dijadikan produk dengan nilai seni tinggi. Bermula dari sebuah rak bunga, kini kelompok kerjanya, Sahabat Akar mulai berkreasi ke banyak jenis furniture.

"Mulanya rak bunga, kan lagi musim bunga.  Sekarang kita buat meja dan rak akuarium" jelasnya.

Tanpa basic seni kriya, Ali belajar secara otodidak berdasarkan naluri dan intuisi. Dalam berkreasi ia Mempertahankan Postur, Model, warna dan Tekstur kayu.

Otentisitas dan seni natural yang dibentuk oleh alam ini disebutnya sebagai keunikan karya-karyanya.


"Semua kayu itu bagus, tinggal beri sedikit tambahan saja. Hanya perlu diolah sedikit saja, dikupas kulitnya, digerinda, ditutup lubangnya, divernis, sudah jadi" jelasnya

Dengan proses pekerjaan tiga hari, hasil karya mereka terjual dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp. 300. 000 hingga Rp. 800.000 untuk kualitas super yang paling rumit.

Masih mengandalkan pasar lokal, Ali menyebut usahanya mulai dilirik pelanggan dari luar kota. Meski demikian masalah pendanaan masih menjadi tantangan dalam memperluas sayap bisnisnya tersebut.

Pemberdayaan usaha kolektif dan sistem bagi hasil ini amat didukung oleh masyarakat sekitar. Pekerja yang didepak dari tempat kerjanya di masa pandemi kini punya pengasilan.

"Alhamdulillah sekarang kita ada lima orang pekerja, ditambah lagi ada yang mengantar, ada yang memotong bahan baku. Semua kita berdayakan" ujarnya

Selain itu ia juga  membantu masyarakat dengan membeli bahan baku langsung dari kebun-kebun masyarakat sekitar.

"Warga yang di kebunnya ada akar bagus tinggal telepon dan WA saya, kita bayar. Kalo ada dua atau tiga lumayan bisa dapat uang kerja sehari. Daripada menung-menung yang tak masuk uang" kelakarnya.

Hampir bisa dikatakan zero waste, Ali menyebut hampir tidak ada limbah produksi dari kerajinan ini.

"Semua kita pakai, dahan dan ranting yang kita potong kita gunakan lagi untuk kesenian lain" tutup Ali.

Workshop dan Galeri Sahabat Akar ini dapat dikunjungi di jalan Seroja, Tenayan Raya tepat di depan SMPN 39 Pekanbaru.