(istimewa)
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Insentif untuk tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Kuansing, Riau telah cair sebesar Rp 1,1 Miliar. Insentif tersebut disalurkan untuk tiga bulan mulai bulan April, Mei dan Juni 2020.
"Jumat sore (Minggu lalu,red) kalau tidak salah sudah masuk untuk seluruh Puskesmas termasuk RSUD," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Helmi Ruspandi dihubungi Riau Online, Selasa, 21 Oktober 2020.
Helmi menjelaskan, tidak semua tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif Covid-19 ini.
Khusus Puskesmas, insentif dibayarkan berdasarkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Sementara untuk RSUD, kata Helmi, itu berdasarkan jumlah pasien dengan jumlah tempat tidur.
Baca Juga
"Kalau di Puskesmas tidak semua tenaga kesehatan yang dapat insentif Covid-19 ini," katanya.
Helmi mengatakan, insentif Covid-19 ini disalurkan bersamaan untuk tenaga kesehatan Puskesmas maupun RSUD Teluk Kuantan, karena memang satu mata anggaran.
"Cair tiga bulan mulai Maret, April dan Mei 2020," katanya.
Kemudian untuk pencairan bulan berikutnya, disampaikan Helmi, sambil berjalan akan disiapkan berkas baru untuk Juni dan Agustus 2020.
"Untuk pencairan berikutnya kita siapkan berkas Juni dan Agustus. Kita belum tahu duitnya sampai bulan berapa," katanya.
Meskipun, kata Helmi, pada APBD Perubahan 2020 kemarin telah diusulkan tambahan anggaran insentif untuk tenaga kesehatan.
"Cuma kita belum tahu bagaimana cara kegunaan apakah bisa atau tidak," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau terkait usulan penambahan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Kuansing.
"Kata Provinsi bisa minta tambahan ke pusat, kita akan coba usulan untuk 4 bulan kedepan," katanya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kuansing, Hendra mengaku sudah mencairkan insentif untuk tenaga kesehatan baik Puskesmas maupun RSUD di Kuansing.
"Sudah, Jumat lalu sudah kita cairkan," kata Dia, Selasa kemarin.
Dimana dana tersebut bersumber dari BOK tambahan untuk membayar jasa tenaga kesehatan atau insentif petugas baik tenaga kesehatan maupun tenaga medis di RSUD dan Puskesmas.
