RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Riau (AMPR), Rezki Nur Ichsan memperingatkan Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, M Noer untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.
Peringatan Rezki tersebut sebagai respons dari pernyataan M Noer yang dinilai hanya sebuah pembenaran dan pembelaan diri dari Dinas Kesehatan yang diduga mengcovidkan pasien.
"M Noer harusnya legowo dan bersikap gentle dan mengakui bahwa sistem penangan Covid-19 oleh Dinkes sangat hancur bukan mencari pembenaran seolah-olah dia paling tersakiti," ucap Rezki kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 20 Oktober 2020.
Rezki menilai, bahwa pernyataan yang disampaikan M. Noer di media online, terkesan hanya pasang badan karena ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
"Pada saat tingkat peredaran Covid-19 meningkat di Kota Pekanbaru Kemaren dia kemana?. Harusnya dia berada di garis terdepan, bukan malah mengambil Cuti seolah- olah tidak terjadi apa-apa," pungkasnya.
Rezki sangat menyayangkan pernyataan seorang Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang malah dapat melukai perasaan keluarga Korban, Zulkardi.
Sebelumnya diketahui, M Noer menampik isu yang beredar apabila terdapat pasien positif Covid-19 meninggal, maka tenaga kesehatan langsung mendapat insentif.
"Seolah-olah jika ada yang meninggal, langsung keluar uang insentif. Padahal tidak. Yang dapat uang itu Rumah sakit dan verifikasipun lama," ujar M Noer kepada RIAUONLINE Senin, 19 Oktober 2020.
Ditambah dengan berita dan pelaporan keluarga korban, Zulkardi menduga Dinas kesehatan melakukan manipulasi data pasien yang meninggal karena Covid-19.
Belakangan, M Noer menjelaskan bahwa yang terjadi adalah kesalahan penginputan karena kemiripan data bukan karena dimanipulasi.