Ini Empat Gelombang Massa Nyatakan Penolakan UU Cipta Kerja di Riau

dprku.jpg
(riauonline)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengesahan undang-undang Cipta Kerja oleh DPR RI, Senin, 5 Oktober 2020 lalu mengundang kekecewaan banyak pihak. Bukan hanya kaum buruh, kalangan mahasiswa turut menjadi bagian paling bereaksi menolak undang-undang yang dinilai tidak memihak rakyat tersebut.

Aksi penolakan undang-undang Cipta Kerja pasca disahkannya oleh DPR RI memantik gelombang massa di nusantara, tak terkecuali Pekanbaru. RIAUONLINE mencatat, pasca pengesahaan undang-undang Cipta Kerja, setidaknya empat gelombang massa menggeruduk DPRD Riau maupun Kantor Gubernur Riau, Mahasiswa mendesak DPRD Riau maupun Pemprov Riau sama-sama menyatakan penolakan undang-undang tersebut.

Aksi pertama terjadi tanggal 7 Oktober 2020 oleh Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). Aksi massa diawali dengan long march dari Taman Budaya memutar ke gedung DPRD Riau. Gerbang masuk DPRD Riau dilewati begitu saja menuju gerbang keluar yang menjadi titik kumpul.

Demo ini diikuti ratusan massa dan ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto. Demo kedua ditanggal 8 Oktober 2020 berakhir ricuh. Pasalnya, belum sempat mahasiswa menyampaikan aspirasi, polisi sudah menembakan gas air mata dan water canon.



Malam selepas demo, sepuluh orang dari massa aksi ditangkap. Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Novrio mengatakan lima pendemo yang ditahan merupakan mahasiswa UMRI.

"Mahasiwa UMRI yang ditahan ini bernama Handika Agara, Gope Mandala, Zikri, Tri Agung, dan Ridho," katanya, kepada RIAUONLINE.CO.ID.

Tidak berhenti disitu, pada 9 Oktober, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang tergabung dalam Cipayung Plus Pekanbaru juga melaksanakan demo.

Cipayung Plus sendiri terdiri dari HMI, KAMMI, IMM, GMN, PMKRI, PMII, HikmahBudhi, KMHDI, GMKI, dan LMND.

Tanggal 13 Oktober, Gerakan Rakyat dan Mahasiswa (Geram) kembali melaksanakan demo dengan titik kumpul GOR Buana. Aksi Geram ini terdiri dari mahasiwa UIN Suska Riau, Universitas Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Muhammadiyah, Universitas Lancang Kuning, Universitas Abdurrab dan LP3I akan melakukan aksi demonstrasi pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Selain beberapa Universitas di atas, ada juga STIKES Payung Negeri, STIKES Hangtuah, STIE AKBAR, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Kifayah Riau, Smartfast Global Education Pekanbaru, Forum Buruh, FPI, Front Pembela Bumi Lancang Kuning (FPBLK) dan Forum Riau Bicara yang akan ikut hadir menyampaikan aspirasi mereka.

Aksi massa disambut Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, ia mengaku aspirasi mahasiswa sudah diteruskan oleh Gubernur Riau Syamsuar ke Presiden RI Joko Widodo.