Masih Jadi "Lumbung" Penularan Covid-19, PSBM Diwacanakan Diperpanjang

PSBM5.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

Laporan LUKMAN PRAYITNO

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di empat kecamatan di Kota Pekanbaru belum maksimal.

 

Pasalnya selain banyak ditemukan pelanggaran, jumlah kasus penularan Covid-19 di wilayah tersebut juga mendominasi tambahan kasus di Kota Pekanbaru.

 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku jika PSBM tidak membuahkan hasil yang maksimal, akan diberlakukan PSBM lagi pada wilayah yang sama. Bahkan bisa diperluas lagi jika dibutuhkan.  

 

 

 


"Kemungkinan diperluas dan diperpanjangan itu tentu ada, tapi harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan dua atau tiga hari jelang PSBM berakhir," ujar Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu 8 Oktober 2020 sore. 

 

Sementara itu, Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yang diterapkan secara serentak di empat kecamatan berlangsung hampir sepekan.

 

Namun tim yustisi m masih banyak menemukan pelanggaran protokol kesehatan di wilayah PSBM. 

 

Ingot menyebut, sejak Sabtu 3 Oktober 2020 malam, sudah lebih dari 500 pelanggar yang terjaring razia. Meskipun begitu, Ingot mengaku ada peningkatan kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. 

 

 

"Memang ada peningkatan kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan, tapi belum maksimal. Masih banyak pelanggaran yang kita temui dilapangan. Seperti tidak pakai masker, warga berkerumun dan melewati batas waktu yang ditentukan selama penerapan PSBM," tuturnya.