Kasmarni Dapat Gelar Bundo Kanduang dari PKDP, IKMR Dukung Indra Gunawan Eet

IKMR-Bengkalis.jpg
(istimewa)


Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Calon Bupati Bengkalis, Kasmarni Amril, telah menyandang gelar Bundo Kanduang jelang Pilkada Bengkalis 2020. Gelar adat disematkan oleh Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP), Kecamatan Mandau tersebut, tidak semerta mendapat dukungan dari 'urang awak' minang yang ada di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Beda pilihan 'urang awak' suku minang di Kabupaten Bengkalis di Pilkada tahun 2020, dibenarkan Ketua IKMR Kecamatan Bengkalis Asnofriyul Koto.

Menurutnya, dari hasil rapat bersama 'urang awak' minang, IKMR Kecamatan Bengkalis dan Bantan, sepakat memberi dukungan kepada Paslon Indra Gunawan Eet - Samda (ESA) di Pilkada Bengkalis 2020.

"Pilihan IKMR Bengkalis dan Bantan kepada paslon ESA ini bukan tanpa alasan, disamping Eet sosok Ketua DPRD Provinsi Riau tersebut adalah putra daerah kelahiran Pulau Bengkalis, dan langkah beliau (Eet) di kancah politik sudah tidak diragukan lagi. maka itu, kito urang minang sepakat mengusung paslon ESA," kata Asnofriyul Koto didampingi Ketua IKMR Kecamatan Bantan, Zardi saat berbincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Minggu 20 September 2020 di Bengkalis.


Batur sapaan akrab, Asnofriyul Koto mejelaskan, 'urang awak' suku minang juga menilai ketokohan calon Bupati Indra Indra Gunawan Eet dinilai sosok low profil dan dekan dengan seluruh kalangan masyarakat.

Senada disampaikan Ketua IKMR Bantan, Zardi. Dia mengimbau dan mengajak 'urang awak' suku minang, IKMR Bengkalis dan Bantan untuk menjaga kekompakan dalam Pilkada Bengkalis 2020.

"Urang awak suku minang diharapkan tetap menjaga kekompakan serta memenangkan paslon Indra Gunawan Eet dan Samda menjadi bupati dan wakil bupati bengkalis," imbuhnya.

Sementara, Ketua PKDP Mandau, Deman menyebut, pemberian gelar bundo kanduang kepada istri Bupati Bengkalis non aktif Amril Mukminin yang tersangkut kasus korupsi di KPK, dipastikan tanpa unsur politik majunya Kasmarni Amril di Pilkada Bengkalis.

"Tidak ada kaitan dengan pencalonannya. Dia kan (Kasmarni) perempuan, dan bundo kanduang hanya layak diberikan kepada seorang perempuan. Kalua dia laki-laki bukan bundo kanduang gelarnya," terang Deman.

Disisi lain, Deman menyebutkan PKDP memberikan gelar tersebut bukan tanpa alasan. Melainkan warga minang di Mandau sangat dekat dengan sosok Kasmarni Amril tersebut.

"Kita (urang minang) perantau minang Pariaman di Mandau ini sangat dekat dengan Kasmarni. Dan sosok beliau merupakan sosok ibu dinilai mampu mengayomi 'urang awak' warga minang di Mandau ini," pungkasnya.