Pekanbaru Bakal Tambah Dua Laboratorium Biomolekuler

Wako-Pekanbaru-Firdaus.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/LARAS OLIVIA)

Laporan: Laras Olivia

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Firdaus telah mencanangkan menambah dua laboratorium biomolekuler di Kota Pekanbaru.

Ia menilai dengan melakukan swab massal bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan menjaring pasien positif hingga ke hulu.

"80 persen pasien positif Covid-19 masih mendominasi pasien tanpa gejala, cara paling utama mendeteksi dengan swab test. Untuk itu, perlu segera dibuat pengadaan laboratorium swab," ujar Firdaus, Jumat (18/9).

Ia menyebutkan, dua minggu lalu pihaknya sudah melakukan survei untuk mencari tipe alat. Akan dibeli dua unit untuk laboratorium statis.



Laboratorium nantinya bakal diadakan di RSD Madani, dengan mengadakan satu ruang laboratorium dengan dua unit alat test.

"Satu unit bisa dilakukan 250 sampel atau kapasitas perhari. Dengan dua unit itu kita mampu test 500 orang," imbuhnya.

Sebelumnya memang ada rencana untuk membeli laboratorium mobile guna dilakukan swab massal untuk menemukan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di wilayah rawan penyebaran.

Pengadaan mobil laboratorium biomolekuler itu nantinya berguna untuk pemeriksaan PCR swab test. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk pemeriksaan TBC dan HIV/Aids.

"Namun, karena laboratorium mobil terlalu mahal. Kendaraannya terlalu mahal, kita hanya bisa sediakan yang statis," ujarnya.

Sejauh ini, sampel swab dari seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Riau, hanya dikirim ke laboratorium biomolekuler milik Pemprov Riau di RSUD Arifin Achmad. Untuk pemeriksaan yang menyatakan seseorang positif atau negatif Covid-19.

"Adanya keterbatasan laboratorium di Provinsi untuk melayani Kabupaten/Kota di Riau. Kita sudah diskusikan dengan pak Gubernur untuk pengadaan laboratorium," pungkasnya.