(muthi)
Kamis, 17 September 2020 17:54 WIB
(muthi)
Laporan : Muthi Haura
Hidup ini bercerita bukan tentang kita memiliki bakat atau tidak, tapi tentang apakah kita memanfaatkan bakat kita atau tidak - uknown
RIAUONLINE , PEKANBARU - Lelaki mengenakan kemeja biru muda dipadu celana jins itu memasuki ruang Riau Online Podcast (RolCast) dengan senyuman ramah. Tangannya menenteng minuman kopi. Sembari duduk d ibangku RolCast, lelaki bernama lengkap Sony Al Ihsan Marta itu menyapa ramah kru-kru RolCast yang tengah bertugas, Kamis, 17 September 2020.
Jam 10-an, RolCast dimulai dengan kru RIAUONLINE, Hidayatul Fitri. Lelaki yang kerap disapa Sony itu bercerita awal mula ia bisa viral. Fitri kupas bagaimana Sony bisa menjadi viral dengan menirukan suara mirip Presiden RI Joko Widodo.
“Jadi waktu itu bermula ditahun 2018. Nah teman-teman dari Tembilahan, datang ke Pekanbaru,” kata Sony.
Kedatangan teman-temannya menjadi awal mula perjalanan seorang Sony hingga dikenal luas dan bahkan diundang di beberapa stasiun televisi. Saat itu, ia mengajak teman-temannya untuk berkeliling Pekanbaru. Di mobil, Sony seolah menjadi tour guidenya. Sambil guyon, Sony menjelaskan dan bercerita perihal Kota Pekanbaru dengan suara mirip Presiden RI, Jokowi.
Hal itu membuat teman-teman Sony sadar bahwa suara Sony benar-benar mirip dengan suara Jokowi. Salah seorang teman Sony berinisiatif untuk membuat video wawancara.
“Jadi diajakin bikin video wawancara. Saya sebagai presiden dan mereka wartawannya,” kenang Sony.
Setelah video itu selesai, lelaki yang sejak kecil mengenyam pendidikan hingga SMA di Tembilahan ini kemudian mengupload video tersebut di akun facebook.
Tak disangka, video yang diunggah itu dishare 44 ribu kali. Tak hanya itu, video tersebut kemudian di repost oleh akun-akun besar di instagram.
Baca Juga
Hal ini tentu saja membuat lelaki yang tengah menyelesaikan studi di UIN Suska Riau ini merasa kaget.
“Campur aduk. Senang, takjub. Biasanya buka instagram ngelihat orang lain, tapi ini justru yang muncul diri sendiri,” gelak Sony.
Viralnya seorang Sony di media sosial tentu saja berdampak pada insight dan penambahan followers di akun instagram dan facebook miliknya. Viral akhirnya membawa berkah, beberapa penawaran kerja sama pun menghampirinya.
“Alhamdulillah rezeki dari Allah.”
Salah satunya saat diundang oleh salah satu stasion televisi. Awalnya Sony merasa akan dibohongi, karena stasion televisi itu menghubunginya via DM instagram, tapi saat dipesankan tiket pesawat, barulah Sony percaya.
“Pengalaman yang luar biasa saat diundang ini. Bisa ketemu banyak artis dan dari sosok merekapun belajar banyak hal.”
Ternyata tidak selamanya juga viral di medsos disambut positif oleh netizen. Sony mengaku, ada banyak yang mendukung dan ada juga yang menghujatnya via DM instagram.
“Dikata-katain dengan berbagai nama jenis binatang. Dibilang sampah masyarakat, nggak berguna dan lain sebagainya.”
Bahkan yang paling parah menurut Sony adalah saat ia mendengar kabar bahwa dirinya akan dipenjarakan dengan tuduhan menghina Jokowi.
Respon-respon negatif ini tentu saja membuat mental seorang Sony Al Ihsan Marta ini menjadi down. Ia kemudian meminta dukungan kepada orang tuanya dan teman-temannya.
Teman-temannya tentu saja mendukung, karena apa yang dilakukan Sony hanya sebatas komedi.
“Nggak ada sebut nama, kita Cuma acting. Kaya Reza Rahardian memerankan sosok Bj.Habibie. Itu tidak masalah.”
Teman-teman Sony memang mendukung, hanya saja keluarga Sony merasa khawatir, terutama ibunya.
Kala itu, ibu Sony meminta Sony untuk menghapus video viral itu dan membuat video permintaan maaf kepada presiden.
Sony berusaha menenangkan ibunya, apalagi banyak dukungan yang ia terima dari tokoh-tokoh besar di Indonesia yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Sony bukanlah hal yang menghina.
Sejak ia viral, banyak hal bisa ia jadikan pelajaran agar menjadi sosok yang semakin berkualitas.
Kini, tidak hanya bisa memerankan suara Jokowi, Sony juga bisa menirukan suara Mario Teguh.
Kedepannya, Sony sedang mempelajari karakter suara tokoh besar lainnya seperti Prabowo, Aa Gym, dan Obama.
Menirukan suara tokoh bukan hal yang gampang. Harus riset dulu, sampai gesturenya juga harus didalami.
“Seakan-akan aku dimasuki rohnya Bapak Jokowi,” kata lelaki yang tengah sibuk menyelesaikan skripsinya itu.
“Kedepannya, semoga bisa memanfaatkan potensi ini dengan baik,” tutupnya.