Laporan: ANDRIAS
RIAU ONLINE, BENGKALIS - Wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau Bengkalis masih bergulir. Pembangunanya akan dilakukan di dua titik di antaranya berada di Desa Simpang Ayam dan Desa Ketamputih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Manajer PLN UP3 PLTD Dumai Iwan Eka Putra di Bengkalis ketika dikonfirmasi mengakui bahwa rencana pembangunan PLTS di Pulau Bengkalis tersebut belum ada pembahasan dengan pihak PLN.
"Belum ada rencana. Cuma memang ada pihak swasta yang datang kemaren menjajaki kemungkinannya di Bengkalis akan di bangun PLTS. Tetapi masalah ini belum ada pembahasan dengan pihak PLNnya," kata Iwan Eka Putra, kepada wartawan, Selasa 1 September 2020.
Menurut Iwan Eka, terkait dengan rencana pembangunan PLTS di Bengkalis, sampai saat ini ia juga mengaku belum menerima arahan dari PLN UP3 Dumai maupun wilayah Riau.
Diakuinya, memang tanggal 28 Agustus 2020 lalu ada dari pihak pengembang melakukan survei ke Bengkalis untuk menjajaki kemungkinan untuk pembangunan PLTS tersebut.
"Secara resmi kami belum menerima informasi apapun dari internal PLN,"ujar Iwan.
Sebelumnya, guna mencukupi kebutuhan energi listrik di Pulau Bengkalis dan sekitarnya, akan dibangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 8 Megawat. Menurutnya, rencana PLTS berskala besar tersebut akan dibangun di 2 titik pulau Bengkalis, diantaranya di Desa Ketam Putih dan Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis.
Adapun perusahaan Prima Khatulistiwa Sinergi merupakan perusahaan asal Pekanbaru yang bergerak di bidang energi bekerjasama dengan partner perusahaan asing asal Jepang yang bergerak di bidang energi terbaru, berkontribusi dalam usaha peningkatan ketersediaan listrik melalui pemanfaatan energi baru khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Provinsi Riau.
Saat menemui Asisten Pemkab Bengkalis Heri Indra Putra, Direktur PT Prima Khatulistiwa Sinergi, Alexander menyampaikan PT. AfterFIT Jepang di Indonesia memilih tiga daerah di Riau yaitu Tanjung Buton di Kabupaten Siak, Kepulauan Meranti dan Pulau Bengkalis sebagai pembangkit listrik tenaga surya berskala besar ini.
"Kabupaten Bengkalis sebagai pembangkit listrik tenaga surya, tentu memiliki alasan tersendiri. Diantaranya tingginya tingkat radiasi cahaya matahari di daerah ini, ketidakstabilan suplay listrik dan saat ini di Bengkalis belum ada jaringan terkoneksi dari Sumatera atau belum ada pengontrol jumlah daya dari PLN,"ujarnya.
Nantinya PT. AfterFIT Indonesia akan masuk dan membuat satu perusahaan khusus untuk masing-masing daerah bersama partner lokal dan investor lain apabila ingin bergabung.