Laporan: Laras Olivia
RIAUONLINE, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru, Dr Firdaus MT mengakui masih ada kendala dengan masyarakat yang menduduki sejumlah lahan di Kawasan Industri Tenayan (KIT).
Sejumlah pihak mengklaim kepemilikan lahan di KIT kebanyakan oknum. Ada indikasi juga dugaan penipuan karena membuat kelompok tani baru di kawasan tersebut.
Oknum yang mengklaim malah membuat kaplingan di KIT.
"Oleh sebab itu, masyarakat yang merasa punya hak di wilayah tersebut bisa menemui tim advokasi. Namun harus menyertai bukti kepemilikan," ujarnya, Senin 31 Agustus 2020.
Menurutnya, tim yustisi bersama pemerintah kota harus menggesa penguasaan dan pembersihan lahan di KIT. Ia tidak ingin proses pembangunan fisik terganggu di awal tahun 2021 nanti.
Dirinya menilai permasalahan yang ada merupakan dinamika. Apalagi tidak banyak lahan yang masih dalam permasalahan.
Pemerintah kota pun siap bila nantinya ada oknum mengklaim lahan membawa masalah ini ke ranah hukum perdata. Ia pun bakal menyerahkan putusan kepada pengadilan.
"Kalau kepemilikannya sesuai putusan itu milik masyarakat, maka kita bayar ganti rugi kembali," paparnya.
Tim yustisi tetap menelusuri oknum yang mengklaim lahan. Ia mengingatkan jangan sampai ada oknum yang menipu dengan modus mengklaim lahan di KIT.
"Jadi saya ingatkan masyarakat jangan tertipu kaplingan lahan murah di KIT," tegasnya.
Firdaus menyampaikan bahwa tahap awal pembangunan fokus pada pembangunan water treatment dan kantor pemasaran KIT. Pembangunan berlanjut dengan fasilitas penunjang operasional KIT.
"Kita dari sekarang mulai penguasaan lahan untuk mengamankan aset lahan yang ada di KIT," tegasnya usai rapat percepatan penguasaan lahan di KIT.