Laporan: Defri Candra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ada hal menarik usai pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Agung An-Nur jalan Hangtuah, Jumat, 21 Agustus 2020.
Dua orang perempuan yang sebelumnya beraga Kristen, Puteri Dewi Lase kelahiran Dumai, 16 Agustus 1995 dan Ritimae Bohalima kelahiran Hiliamuri (Nias), 12 Juni 1994 memutuskan bersyahadat masuk Islam.
Pembacaan Ikrar Syahadat dua perempuan berbeda kalahiran ini disaksikan langsung oleh ratusan jemaah shalat jumat Masjid Agung An-Nur.
Ustad Amin Yono, Imam Besar Masjid Agung yang juga Pembimbing saat pembacaan Ikrar Syahadat memberikan arahan dan panduan kepada Puteri Dewi Lase dan Ritimae Bohalima.
Ke dua perempuan ini, satu persatu diminta Ustad Amin Yono untuk mengikuti apa yang diucapkannya.
"Asyhadu allaa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah" ucap imam besar yang diikuti mualaf tersebut.
"Saya masuk Islam murni karena kemauan saya sendiri, tanpa ada tekanan dari siapa pun. Orangtua saya masih ada dan mereka tidak melarang saya," ucap perempuan kelahiran Nias ini saat ikrar syahadat.
Perempuan kelahiran 95' yang sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta mengungkapkan, setelah memeluk agama Islam, dia akan terus berusaha untuk belajar sehingga menjadi muslimah yang baik.
Begitu juga dengan perempuan asal Dumai, Puteri Dewi Lase mengaku masuk Islam murni keinginan sendiri.
"Saya masuk Islam murni karena keinginan diri sendiri tanpa ada paksaan" pungkasnya.
Patut diketahui, Ritimae Bohalima dibimbing Tasvo Andre Saputra dari Rumah Zakat Provinsi Riau. Sedangkan Puteri Dewi Lose Dibimbing oleh Ustadzah Haslah dari Muslim Center Pekanbaru. Keduanya sama-sama belum menikah.