Bupati Mursini Sampaikan Keberhasilan Kuansing Sebagai Cluster Karet

Mursini7.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Bupati Kuansing Mursini sampaikan keberhasilan pada sub sektor perkebunan dengan ditetapkannya Kabupaten Kuansing sebagai cluster karet. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Mursini saat acara penyerahan persetujuan sebagai pengelola pasar lelang komoditi dari Bappebti Kemendag RI bertempat di Sekretariat Apkarkusi, Rabu, 29 Juli 2020. 

Disampaikan Bupati, keberhasilan tersebut direncanakan dan dikembangkan melalui sistem agribisnis dan agroindustri karet mulai dari penyediaan kebun entris, pembinaan penangkar karet, pemeliharaan sesuai standar good agriculture practice (GAP).

Serta penanganan panen dan pasca panen, pengelolaan dan pemasaran hasil, serta pengembangan insdustri hilir produk berbasis karet. 

Sayangnya, disampaikan Bupati, potensi yang cukup besar ini belum didukung dengan sistem pemasaran yang baik.

Salah satu dampaknya adalah masih rendahnya harga komoditi agro khususnya sektor perkebunan terutama karet. 

"Maka salah satu upaya dan strategi untuk meningkatkan harga komoditi khususnya karet ditingkat petani adalah pemasaran dengan sistem lelang," kata Bupati dalam kesempatan tersebut. 

Pemasaran dengan sistem lelang ini, disampaikan Bupati, telah dimulai dilakukan oleh Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kuansing melalui sistem lelang bersama yaitu sistem lelang satu waktu, satu tempat, satu harga dan satu mutu atau Sistem Lelang 4S. 

Sistem lelang ini, katanya, sudah dilaksanakan oleh Apkarkusi sebagai asosiasi yang mewadahi petani karet di Kuansing dan lelang digelar setiap Minggu sudah berlangsung sejak Juli 2018 lalu sampai saat ini. 

Apkarkusi sendiri merupakan sebuah asosiasi yang mewadahi para petani karet dengan jumlah kelompok yang bergabung sebanyak 45 kelompok dengan jumlah anggota 2.117 petani dengan luas lahan 1.211 hektar. 

Kegiatan sistem lelamg 4S ini, kata Bupati, telah didukung dengan pembinaan teknis, kelembagaan dan pemasaran yang dilakukan oleh tim pembina bokar dari Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kuansing. 

"Dampak yang diperoleh dari sistem lelang 4S ini cukup signifikan mampu meningkatkan harga dan pendapatan petani karet," katanya. 

Dengan dikembangkannya kegiatan pasar lelang komoditi dalam skala lebih luas melalui Dinas Pertanian Kuansing, Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuansing dengan Dinas Perdagangan Koperasi UKM Provinsi Riau dan Bappebti Kemendag RI tentunya ini akan berdampak pada pemasaran komoditi agro secara luas dan memberikan harga lebih signifikan lagi kepada petani produsen. 

Disampaikan Bupati, agar ini terealisasi kepada penanggungjawab penyelenggaraan pasar lelang komoditi agro supaya segera menunjuk dan menetapkan pengelola kegiatan pasar lelang di Kuansing. 

Dalam operasionalnya, pengelola pasar lelang segera membuat perencanan , sistem dan mekanisme, serta ketentuan standar opersaional prosedur (SOP) yang mampu mengakomodir pelaku usaha. 

Dan untuk mengembangkan skala usaha dan skala produksi diperlukan dukungan dari para stakholder terkait, baik bersifat teknis, kelembagaan, pemasaran maupun dukungan pembiayaan dari lembaga pembiayaan atau perbankan seperti pemberian KUR.

Terakhir disampaikan Bupati, dengan diselenggarakan pasar lelang komoditi agro ini diharapkan dapat mewadahi terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Sehingga terjadi peningkatan transaksi ekonomi yang pada akhirnya memberikan keuntungan kepada pelaku usaha khususnya dan daerah pada umumnya.