Potret Sepinya Perpustakaan Wilayah Soeman HS di Masa Pandemi Covid-19

Pustaka-Wilayah-Soeman-HS-saat-Covid-19.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/LARAS OLIVIA)

Laporan: LARAS OLIVIA 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hanya ada tiga sepeda motor terparkir di parkiran. Tak ada lalu lalang mahasiswa, pelajar dan warga sambil membawa buku di lorong-lorong bangunan menjadi ikon Provinsi Riau tersebut.

Gedung termewah di zamannya tersebut, memiliki koleksi buku bacaan hingga jutaan eksemplar. Berbentuk heral Alquran, Perpustakaan Wilayah (Puswil) Soeman Hasibuan (Soeman Hs) di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, sepi pengunjung selama masa pandemi Covid-19 ini.

Sejak April 2020 silam, Puswil Soeman Hs sudah ditutup untuk sementara waktu dari pelayanan umum. Ini dilakukan usai pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru. Namun, mulai Sabtu lalu, 11 Juli 2020, Puswil Soeman Hs, sudah mulai dibuka untuk umum.

Puswil Soeman HS Sepi

“Puswil Soeman Hs baru dibuka hari ini, kami mengantisipasi sekiranya ada jumlah pengunjung tidak terduga,” kata Fungsional Pustakawan Muda Puswil Soeman Hs, Dahrial Iskandar, akhir pekan lalu.

Ia menceritakan, selama masa tutup sementara lalu, pengunjung tetap bisa mendapatkan buku. Pemberlakuan sistem baru pun diterapkan. Hanya petugas mencarikan apa dibutuhkan pengunjung.

Usai buku dimintakan ditemukan, kata Dadang, sapaan Dahrial, akan diberikan kepada pengunjung punya kartu anggota di meja layanan lantai dasar.


Di lantai dasar sudah tersedia tiga meja pelayanan. Seperti meja layanan umum, layanan peminjaman dan pengembalian serta registrasi.

Demi mematuhi protokol kesehatan bagi para karyawan dan pengunjung, sudah disediakan tempat cuci tangan maupun cairan hand sanitizer.

Ada juga masker dan sarung tangan untuk petugas yang merapikan buku. Buku dikembalikan pengunjung, tidak disusun langsung, melainkan ‘didiamkan’ atau dibungkus dalam plastik selama 14 hari. Juga ditempel poster mengenai informasi protokol pencegahan virus Covid-19.

Puswil Soeman HS Sepi Pengunjung

“Untuk pelayanan hari Senin hingga Jumat seperti biasanya, mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Petugas di lantai dasar menerima pengunjung akan konfirmasi ke petugas mengatur buku-buku di rak melalui WhatsApp. Antisipasi juga kami lakukan jika pengunjung membludak, kita akan tunda pencarian buku hingga esok hari,” jelas Dadang.

Sebelum PSBB atau masa pandemi, grafik pengunjung Puswil 500 hingga 800 orang. Waktu PSBB dan ditutup sementara, total pengunjung turun drastis. Dahrial membuat inovasi baru. Ia merekam video mendongeng, lalu video disebar melalui media sosial atau youtube kantor.

“Sejak April kemarin, kita baru dapat 2.000 pengunjung lewat online itu. Memang grafik pengunjung menurun, tapi kami harus bisa mensiasati dengan inovasi baru Adakan program-program acara maupun seminar lewat apliaksi zoom ataupun live di sosial media,” terangnya.

Dadang sering kali mendapat telepon dari mahasiswa-mahasiswa yang bertanya mengenai waktu buka Puswil. Seperti saat sebelum diwawancara, ia menerima telepon dari mahasiswa sudah ingin datang ke Puswil mencari buku, mengerjakan tugas atau hanya sekadar baca buku.

Banyak rencana-rencana dan kegiatan Puswil tertunda atau bahkan batal akibat pandemi Covid-19 ini. Seperti perjalanan, seminar di luar kota.

“Seharusnya Maret kemarin saya ke Jakarta untuk mengikuti diklat penulisan ilmiah selama 20 hari, kemarin saya sudah sangat berharap bisa ikut, tapi mau bagaimana lagi. Tidak hanya kita yang terkena dampak covid-19 ini,” kata penikmat sastra tersebut.

Dadang berharap semoga pandemi segera berakhir agar pelayanan Puswil bisa kembali seperti sedia kala. Selain juga berharap ada dana untuk penambahan buku. Karena pengunjung juga pastinya mencari dan membutuhkan buku-buku terbaru.