Rumah Sakit Swasta di Riau Terseok-Seok di Tengah Pandemi

Virus-corona5.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pandemi Covid-19 ternyata berdampak terhadap kunjungan pasien ke rumah sakit. Warga banyak yang mengurangkan niatnya untuk melakukan cek up atau melakukan pemeriksaan ke rumah sakit saat Pandemi Covid-19.

Akibatnya, kunjungan pasien ke rumah sakit pun terjadi penurunan. Kondisi ini dialami oleh sejumlah rumah sakit swasta di Riau. Khususnya di Kota Pekanbaru.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Provinsi Riau, Dr Diana Tabrani, Minggu 12 Juli 2020 mengungkapkan di Provinsi Riau, setidaknya ada 74 rumah sakit swasta yang saat ini mengalami masa-masa sulit.

Akibat badai pandemi Covid-19, sebagian besar rumah sakit swasta di Riau terseok-seok untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakitnya. Bahkan saat ini rumah sakit swasta di Riau tidak lagi bicara soal keuntungan, namun berjuang agar tetap bisa bertahan, ketika masyarakat tidak lagi sering datang ke rumah sakit.



"Jadi dengan kondisi sekarang ini, kita tidak bicara keuntungan, tapi bisa bertahan saja sudah hebat," kata Dr Diana.

Biaya operasional yang harus terus dikeluarkan dan gaji para tenaga medis yang harus dibayarkan setiap bulanya sementara di sisi lain pendapatan yang semakin minim merupakan tantangan bagi manajemen rumah sakit untuk bisa bertahan di tengah Pandemi Covid-19 ini.

Diana mengungkapkan kunjungan pasien yang berobat ke rumah sakit swasta saat ini menurun sekitar 40 hingga 60 persen. Meskipun saat ini telah dijalankan kehidupan new normal, namun hal tersebut tidak sanggup mendongkrak kunjungan pasien ke rumah sakit.

"Kunjungan ke rumah sakit menurun setengahnya. Mau tidak mau kita harus mengurangi jumlah karyawan. Ada juga yang mesti dirumahkan dan yang diberikan gaji hanya pegawai yang hadir. Kalau mereka kontrak tidak diperpanjang," ujarnya.

Meski sedang menghadapi masa-masa sulit, namun pihaknya memastikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit swasta di Riau tetap menjadi prioritas utama.

"Sebab bicara soal kesehatan, tidak hanya bicara soal bisnis semata. Namun ada sisi kemanusiaan dan keselamatan masyarakat berada diatas segalanya dibandingkan dari yang lainya. Pelayanan tetap harus bagus kepada masyarakat," katanya. (*)