Seratusan Warga Pekanbaru Terserang DBD, DPRD Tanya Kemana Para Jumantik

pasien-dbd.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU -Sebanyak  188 orang warga Kota Pekanbaru menderita akibat terserang demam berdarah denque (DBD) hingga Senun 1 Juni 2020.

Atas kondisi tersebut, kalangan Anggota Dewan turut prihatin sekaligus mempertanyakan kinerja Dinas terkait dalam melakukan pencegahan atau antisipasi, salah satunya kinerja Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang dibentuk oleh Diskes dan ditempatkan disetiap kecamatam di Kota Pekanbaru.

"Katanya Jumantik ada di tiap kecamatan, apa kerja mereka ?, ada nggak memberikan bubuk abate secara gratis kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi atau pencegahan selama ini," cetus anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Marlis Khasim, hari ini.

Langkah pencegahan ini menurut Politisi PKB ini, sudah seharusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum wabah DBD berkembang pesat ditengah masyarakat.

"Kita sama-sama tau, itu DBD sangat mudah sekali berkembang saat musim hujan seperti sekarang, apalagi ada genangan air, untuk itu seharusnya selain penyemprotan pemberian bubuk abate di air tergenang perlu dilakukan terutama dirumah-rumah warga," ucap Marlis.

Selain itu, kepada warga Marlis juga menghimbau untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan giat melakukan gotong royong, terutama membersihkan gorong-gorong yang tersumbat sampah dan menyebabkan genangan air.


"Kita himbau tetap menjaga pola hidup bersih, terutama perkarangan rumah, terapkan 3 M plus, dan bagi masyarakat yang terindikasi kena DBD segera membawa anggota keluarga ke Rumah Sakit agar mendapat penanganan lebih lanjut dan agar tidak semakin parah" Harap Marlis dilansir dari DPRD Pekanbarukota.go.id

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kasus Demam Berdarah Dengue (BDB) di Pekanbaru terus bertambah. Hingga minggu ke delapan, DBD sudah tembus angka 118 kasus.

"Hingga kini kasus DBD sudah 118 kasus. Tampan dan Bukit Raya tertinggi," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Gustiyanti di Pekanbaru, kemarin.

Ia meminta masyarakat untuk ikut andil menekan angka DBD dengan cara berprilaku hidup sehat. Masyarakat diimbau untuk melakukan 3 M plus agar bisa memutus mata rantai penyebaran DBD.

Abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan, sudah disiapkan Diskes. Tetapi untuk penggunaan itu harus tetap melakukan fogging sesuai standard operating procedure (SOP).

"Apabila ada kasus, Diskes lakukan penyelidikan etiomologi. Jika dinyatakan ada jentik nyamuk, baru dilakukan fogging," kata dia.

 Data DBD hingga Minggu ke delapan 2017

Sukajadi 3 orang
Senapelan 4 orang
Pekanbaru Kota 7 orang
Rumbai Pesisir 7 orang
Rumbai 5 orang
Limapuluh 9 orang
Sail 0 orang
Bukit Raya 22 orang
Marpoyan Damai 19 orang
Tenayan Raya 10 orang
Tampan 22 orang
Payung Sekaki 10 orang